oleh: Addy Aba Salma
Ada orang tua yang menyuruh anaknya sholat ketika terdengar adzan berkumandang, hayya’alashsholaaaaah... tetapi orang tua tersebut malah asyik dengan aktivitasnya entah itu membaca koran, nonton telivisi, atau malah istirahat tidur-tiduran. Anak yang di suruh orang tuanya sholat tersebut berangkat juga ke Masjid, tetapi di Masjid ia malah bercanda dengan teman-teman sebayanya ketika seluruh jama'ah sedang melaksanakan sholat. Anak itu mengganggu kekhusuan seluruh jama'ah yang sedang sholat itu.
Kenapa anak itu malah bercanda ketika sholat? Diantara Jawabannya adalah karena tidak ada orang tuanya yang seharusnya mencontohkan. Anak pastinya lebih ngefek kepada orang tuanya dari pada orang lain. Ketika orang tua menyuruh sholat anaknya dan ia pun mencontohkan juga dengan berangkat ke Masjid bareng untuk sholat berjama'ah, dan mencoba menasihati anaknya untuk sholat mengikuti Imam dan jangan bercanda, pastilah seorang anak akan mendengarkan nasihat orang tuanya. Nasihat itu langsung dipraktekkannya sebagai contoh untuk anaknya.
Karena memang kekuatan tauladan lebih dahsyat dari sekedar kata-kata. Rasulullah berhasil merubah dunia yang gelap gulita dan amat pekat kejahiliyahanya menjadi cerah secerah cahaya mentari menyinari bumi adalah dengan kekuatan tauladan. Oleh karenanya Allah SWT mengabadikan ketauladanan Rasulullah SAW itu di dalam Al Qur’an.
”Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (Qs. Al-Qalam:4)
”Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (Qs. Al-Ahzab:21)
Ada juga mereka yang bergelar Ustadz, tetapi mereka tidak bisa merubah keadaan masyarakat yang jauh dari nilai-nilai Islam. Mungkin karena memang tidak ada contoh dari Ustadz tersebut yang patut diikuti oleh masyarakat sekitarnya. Karena Ustadz tersebut ternyata memiliki Istri dan anak perempuannya yang tidak memakai Jilbab, anak lelakinya jarang sekali ke Masjid untuk sholat berjamaah.
Jelaslah orang yang seperti itu tidak akan bisa menjadi tauladan di masyarakat walaupun bergelar Ustadz, karena orang yang bisa menjadi tauladan di masyarakat adalah orang yang bukan cuma NATO, Not Action Talk Only. Bukan yang cuma bisa berkata-kata saja, tetapi tidak melakukan apa yang ia katakan, cape’ deh... Bukan cuma masyarakat yang ’ngedumelin’ orang seperti itu tetapi Allah SWT juga benci terhadap orang itu, ketahuilah firman-Nya di dalam Al Qur’an: ”Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.” (Qs.Ash-Shaff:2-3)
Wallahu a’lam bishshawab
18 April 2010
02 April 2010
Hitung Umur Anda Dengan Menggunakan Kalender Hijriah
oleh : Addy Aba Salma
Selama ini kita menghitung umur dengan menggunakan kalender MASEHI. Misalnya saya, tanggal lahir 2 April 1977 dan sekarang tahun 2010, berarti umur saya sekarang 2010-1977=33 tahun.
Coba kita hitung tanggal lahir kita dengan menggunakan kalender HIJRIAH. Misalnya saya, tanggal lahir 2 April 1977 (Masehi) dikonversi ke Hijriah menjadi 13 Rabiultsani 1397 dan sekarang tahun 2010 atau 1431 Hijriah, berarti umur saya sekarang 1431-1397=34 tahun.
Melihat hasil perhitungan umur diatas ada perbedaan hasil antara perhitungan dengan kalender MASEHI dan HIJRIAH. Yang berarti saya lebih tua satu tahun dengan menghitung umur dengan menggunakan kalender Hijriah. Apalagi yang sekarang berumur 40 tahun keatas (masehi), bila menghitung umurnya dengan menggunakan kalender hijriah bisa selisih dua tahun lebih tua.
Gunakan sebaik-baiknya nikmat umur yang diberikan oleh Allah SWT. kepada kita. Jadilah kita sebagai sebaik-baiknya manusia seperti yang disabdakan oleh Rasulullah SAW “Sebaik-baik manusia adalah orang yang panjang umurnya dan baik amalannya (HR. Ahmad).
Banyak umat islam sekarang ketika diberi nikmat panjang umur oleh Allah SWT. tetapi mereka tidak berusaha mensyukuri nikmat itu dengan menjadi sebaik-baiknya manusia yaitu baik amalannya dengan meningkatkan amal ibadahnya kepada Allah SWT. Mereka malah melakukan tradisi orang diluar Islam yaitu MENIUP LILIN, merayakannya dengan berfoya-foya.
Maka tidak heran t-shirt anak muda sekarang ada yang bertuliskan “Muda Foya-Foya, Tua Kaya Raya, Mati Masuk Sorga”, bukan hanya t-shirt tapi banyak sticker yang tertempel di sepeda motor anak muda sekarang yang bertuliskan seperti itu. Kalimat yang sangat tidak mendidik, bagaimana mungkin ketika masa muda berfoya-foya pada masa tuanya nanti akan kaya-raya dan berharap juga mati masuk sorga. Mimpi Kali’…
Semoga kita termasuk sebaik-baiknya manusia yaitu orang-orang yang diberi nikmat umur panjang dan kita gunakan umur yang panjang itu untuk senantiasa baik amalannya dengan meningkatkan amal ibadahnya kepada Allah SWT. Amin.
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku” (Qs. Adz-dzariat:56)
Wallahu a’lam bishshawab
Selama ini kita menghitung umur dengan menggunakan kalender MASEHI. Misalnya saya, tanggal lahir 2 April 1977 dan sekarang tahun 2010, berarti umur saya sekarang 2010-1977=33 tahun.
Coba kita hitung tanggal lahir kita dengan menggunakan kalender HIJRIAH. Misalnya saya, tanggal lahir 2 April 1977 (Masehi) dikonversi ke Hijriah menjadi 13 Rabiultsani 1397 dan sekarang tahun 2010 atau 1431 Hijriah, berarti umur saya sekarang 1431-1397=34 tahun.
Melihat hasil perhitungan umur diatas ada perbedaan hasil antara perhitungan dengan kalender MASEHI dan HIJRIAH. Yang berarti saya lebih tua satu tahun dengan menghitung umur dengan menggunakan kalender Hijriah. Apalagi yang sekarang berumur 40 tahun keatas (masehi), bila menghitung umurnya dengan menggunakan kalender hijriah bisa selisih dua tahun lebih tua.
Gunakan sebaik-baiknya nikmat umur yang diberikan oleh Allah SWT. kepada kita. Jadilah kita sebagai sebaik-baiknya manusia seperti yang disabdakan oleh Rasulullah SAW “Sebaik-baik manusia adalah orang yang panjang umurnya dan baik amalannya (HR. Ahmad).
Banyak umat islam sekarang ketika diberi nikmat panjang umur oleh Allah SWT. tetapi mereka tidak berusaha mensyukuri nikmat itu dengan menjadi sebaik-baiknya manusia yaitu baik amalannya dengan meningkatkan amal ibadahnya kepada Allah SWT. Mereka malah melakukan tradisi orang diluar Islam yaitu MENIUP LILIN, merayakannya dengan berfoya-foya.
Maka tidak heran t-shirt anak muda sekarang ada yang bertuliskan “Muda Foya-Foya, Tua Kaya Raya, Mati Masuk Sorga”, bukan hanya t-shirt tapi banyak sticker yang tertempel di sepeda motor anak muda sekarang yang bertuliskan seperti itu. Kalimat yang sangat tidak mendidik, bagaimana mungkin ketika masa muda berfoya-foya pada masa tuanya nanti akan kaya-raya dan berharap juga mati masuk sorga. Mimpi Kali’…
Semoga kita termasuk sebaik-baiknya manusia yaitu orang-orang yang diberi nikmat umur panjang dan kita gunakan umur yang panjang itu untuk senantiasa baik amalannya dengan meningkatkan amal ibadahnya kepada Allah SWT. Amin.
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku” (Qs. Adz-dzariat:56)
Wallahu a’lam bishshawab
Langganan:
Postingan (Atom)