,
Oleh: Addy Aba Salma
Rasulullah pernah bersabda dari hadist yang diriwayatkan oleh Baihaqi: “Ibadah ummatku yang paling utama adalah membaca Al-Qur'an". Karena membaca Al Qur’an adalah Ibadah yang paling utama, Rasulullah SAW memberikan motivasi kepada kita ummatnya supaya senantiasa membacanya, walaupun membacanya dengan terbata-bata.
“Seseorang yang membaca Al Qur’an yang mahir dalam membacanya bersama malaikat yang diutus, yang mulia lagi senantiasa berbuat taat, dan orang yang membaca Al Qur’an dengan terbata-bata dan kesulitan akan mendapatkan dua pahala.” (HR. Muslim)
Dari hadist diatas tentunya kita akan termotivasi untuk senantiasa membaca Al Qur’an. Bagi kita yang mahir dalam membacanya maka akan diutus malaikat yang mulia dan taat untuk bersama kita, dan bagi yang kurang lancar dan terbata-bata dalam membacanya akan mendapatkan dua pahala.
Hadist lainnya juga ada yang menerangkan bahwa ketika kita membaca Al Qur’an dalam setiap huruf yang kita baca akan mendapat satu kebaikan, dan setiap kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipat. Seperti apa yang pernah disabdakan oleh Rasulullah SAW “Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al Kitab (Al Qur’an) maka ia mendapat satu kebaikan. Setiap kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim satu huruf, tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf, Mim satu huruf”. (HR. At-Tirmidzi)
Tentunya kita sebagai Muslim seharusnya menjadikan membaca Al-Quran itu sebagai kebiasaannya, tiada hari tanpa membacanya walaupun hanya satu lembar halaman Al Qur’an. Menjadikan sebuah kebiasaan walaupun kita masih membacanya dengan terbata-bata, dan tetap ada usaha untuk belajar untuk bisa lancar dalam membacanya walaupun telah putih rambut di kepala. Tidak ada kata terlambat untuk belajar membacanya dengan lancar dan benar.
Sempurnakanlah wudhu dan ambillah Al Qur’an, mulailah kita untuk membacanya yang terlebih dahulu dengan membaca Ta’awudz “Audzubillaahiminasysyaithaanirrajiim...”. Setelah itu bacalah lembar demi lembarnya mulai dari surat Al Fatihah, Al Baqarah hingga kita dapat meng-khatam-kan sampai surat terakhirnya yaitu surat An Naas.
Rasulullah SAW menganjurkan untuk meng-khatam-kan Al Qur’an dalam waktu satu bulan, dan jangan meng-khatam-kannya kurang dari 3 hari. Seperti apa yang pernah disabdakannya: “Dari Abdullah bin Amru bin Ash, dari Rasulullah SAW., beliau berkata, "Puasalah tiga hari dalam satu bulan." Aku berkata, "Aku mampu untuk lebih banyak dari itu, wahai Rasulullah." Namun beliau tetap melarang, hingga akhirnya beliau mengatakan, "Puasalah sehari dan berbukalah sehari, dan bacalah Al-Qur'an (khatamkanlah) dalam sebulan." Aku berkata, "Aku mampu lebih dari itu, wahai Rasulullah?" Beliau terus malarang hingga batas tiga hari.” (HR. Bukhari)
Tidak dapat meng-khatam-kannya dalam sebulan tidak ada dosa karenanya, yang terpenting adalah kita berusaha membacanya setiap hari. Tetapi mungkin ada diantara kita yang biasa membacanya satu juz dalam sehari, yang dengan itu berarti dalam sebulan dapat meng-khatam-kannya, kalau bisa seperti itu maka lakukanlah. Membacanya sedikit secara kontinyu terus-menerus (istimrariyah) lebih baik dari pada membacanya banyak-banyak tetapi tidak dilakukan secara kontinyu terus-menerus (istimrariyah).
"Amalan apa yang paling disukai Allah Ta’ala?” Jawab Rasulullah “Amalan yang dikerjakan secara terus menerus walaupun sedikit”. (HR. Bukhari)
Semoga di yaumul akhir kelak kita adalah golongan orang-orang yang mendapatkan syafa’at dari Al Qur’an karena kita senantiasa membacanya ketika di dunia. Jadi kapan lagi, mulailah dari lembar halaman pertamanya sekarang juga.
“Bacalah Al Qur’an karena sesungguhnya Al Qur’an itu nanti pada hari kiamat akan datang untuk memberi syafa’at kepada orang yang membacanya”. (HR. Muslim)
Wallahu a’lam Bishshawab
16 Juli 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar