oleh: Addy Aba Salma
Dalam urusan dunia kita seharusnya melihat kebawah maka kita akan senantiasa bersyukur akan nikmat Allah yang diberikannya kepada kita saat ini. Ketika dalam urusan dunia ini kita melihat keatas maka kita akan sulit untuk mensyukuri nikmat, yang ada kita akan selalu merasa kurang dan kurang. Tetangga kita beli motor baru keluaran terbaru, jidat di kepala kita tempel dengan satu tempel koyo karena kita kepusingan sendiri melihat tetangga yang baru saja membeli motor. Apalagi tetangga kita beli kendaraan roda empat, mungkin tempel koyo yang nempel dijidat kita 2 atau 3 buah, karena adanya iri dan dengki dan ditambah kepusingan sendiri melihat tetangga kita yang beli mobil baru itu. Capek deh...
Kita syukuri apa yang telah Allah berikan kepada kita saat ini. Kalau saat ini Allah baru memberikan nikmat kepada kita sebuah motor keluaran tahun 2000 syukuri nikmat itu. Coba kita lihat kebawah, masih banyak mereka yang memiliki motor keluaran tahun 1990 atau masih banyak juga mereka yang belum memiliki motor tapi hanya memiliki sepeda ontel dan masih banyak juga yang tidak memiliki motor ataupun sepeda ontel. Oleh karenanya ketika kita dalam urusan dunia melihat kebawah maka kita akan senantiasa bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan kepada kita saat ini. Dan Allah akan menambahkan nikmat kepada orang-orang yang senantiasa bersyukur akan nikmat-Nya. "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." (Qs. Ibrahim:7)
Dalam urusan akhirat sejatinya kita harus melihat keatas. Dalam urusan akhirat ini tidak lepas dari urusan ibadah kepada Allah SWT. Kita akan merasa kurang dan kurang dalam beribadah kepada Allah SWT jika kita melihat keatas. Kita harus melihat orang-orang sholeh beribadah, mereka yang rajin, tekun dan semangat dalam beribadah.
Selama ini mungkin kita merasa sudah cukup dengan melakukan shalat 5 waktu tanpa menambahkan jenis ibadah ibadah lainnya. Mereka berkata “masih mending gue shalat, noh masih banyak yang nggak shalat…”, “aduh… baca Al-Qur’an? nggak sempet neh… tapi khan gue shalat 5 waktu, cukup shalat dulu aje deh…” bahkan ada yang parah lagi, ada sebagian dimasyarakat kita mereka berpuasa pada saat bulan ramadhan tetapi shalatnya masih bolong, ini terjadi karena kita melihat kebawah dalam urusan akhirat, karenanya kita merasa cukup dengan ibadah yang telah kita lakukan, padahal masih banyak amaliah-amaliah yang belum kita kerjakan. Fastabiqul Khairat ajakan Allah di dalam Al Qur’an (Qs Al Baqarah:148, Al Maidah:48) yang dengan itu kita disuruh berlomba-lomba dalam kebenaran, dalam berbuat kebajikan, dalam beramal sholeh, dalam beribadah kepada-Nya.
Kita harus merubah cara pandang dalam urusan dunia dan cara pandang dalam urusan akhirat kita selama ini. Dalam urusan dunia lihatlah kebawah dan dalam urusan akhirat lihatlah keatas. Yang dengan itu adalah supaya kita senantiasa dapat mensyukuri nikmat-Nya dan memotivasi kita untuk meningkatkan amal ibadah kepada Allah SWT.
Bukankah kita senantiasa membaca dan mengaminkan doa yang sudah kita hafal tentunya sedari kecil, baca dan perhatikanlah baik-baik doa ini:
"Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka" (Qs. Al Baqarah : 201)
Segala apa yang diberikan oleh Allah SWT. kepada orang yang beriman didunia adalah suatu kebaikan, baik itu ujian yang berupa kenikmatan dan ujian yang berupa musibah. Sungguh indah urusan orang-orang beriman itu di dunia, ketika Allah memberikan ujian kenikmatan ia senantiasa bersyukur dan itulah pilihan yang ada kebaikan didalamnya dan ketika Allah memberikan ujian musibah maka ia bersabar, dan itu juga pilihan yang ada kebaikan didalamnya, “berilah kami kebaikan di dunia”.
Ibadah yang dilakukan oleh orang yang beriman didunia adalah untuk bekal dikehidupan yang abadi yaitu akhirat. Surga adalah kebaikan di akhirat yang hanya diperuntukkan oleh Allah untuk hamba-hambanya yang senantiasa meningkatkan amal ibadah dan beramal sholeh ketika di dunia, "berilah kami kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka".
Wallahu a’lam bishshawab
04 Juni 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar