oleh: Addy Aba Salma
Sangat banyak perilaku-perilaku masyarakat arab pada masa jahiliyah yang sudah begitu rusak. Rusak sebenar-benarnya kerusakan. Perilaku-perilaku tersebut sudah sangat parah kerusakannya. Padahal sebelumnya masyarakat arab adalah masyarakat yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai Aqidah Tauhid peninggalan Millah Nabi Ibrahim as.
Mula awal masyarakat arab menjadi masyarakat yang sungguh jahiliyah adalah bermula dari seorang yang bernama AMR BIN LUHAYYI BIN QAMA’AH dari bani Khuza’ah. Dialah orang yang pertama kali memasukkan KEMUSYIRKAN kepada mereka dan mengajak untuk menyembah BERHALA.
Walaupun begitu tetapi masih ada masyarakat arab pada masa itu yang masih memegang Aqidah Tauhid, jumlah mereka tidak banyak dan sangatlah sedikit sekali. Kemudian lama-kelamaan karena dahsyatnya perkembangan kemusyrikan akhirnya masyarakat arab menjadi gelap gulita dari cahaya ketahuidan, mereka menjadi masyarakat yang sungguh jahiliyah.
Sedikit dibawah ini diantara perilaku-perilaku Jahiliyah pada masyarakat arab pada masa itu:
- Orang tua menguburkan hidup-hidup anak perempuannya ketika baru saja dilahirkan
Hal ini pernah dilakukan oleh Sahabat Umar ra. sebelum ia memeluk Islam. Umar sering meneteskan air matanya ketika ia teringat akan apa yang dilakukannya terhadap anak perempuannya waktu semasa Jahiliyah dahulu. Karena memang umar adalah sosok sahabat yang senantiasa bermuhasabah akan apa yang telah ia lakukan. Sahabat Umar ra. pernah berkata ”Hisablah diri kalian sebelum kalian di hisab”.
- Makanan dijadikah Tuhan (berhala)
Kejadian ini pun pernah terjadi oleh Sahabat Umar ra. di masa Jahilayahnya. Beliau membuat Tuhan (berhala) dari adonan kue, kemudian karena beliau lapar dimakannya Tuhan (berhala) yang dibuatnya dari adonan kue tersebut.
- Batu dijadikan Tuhan (berhala)
Seperti hal nya Sahabat Umar ra. yang membuat Tuhan (berhala) dari adonan kue pada masa jahiliyahnya. Banyak masyarakat jahiliyah pada masa itu yang menjadikan Batu sebagai Tuhan.
- Mendatangi Kahin (Dukun)
Masyarakat arab jahiliyah pada masa itu banyak yang mendatangi kahin (dukun). Para Kahin itu dipercaya segala apa yang diucapkannya, segala apa yang diramalnya. Sungguh masyarakat jahiliyah itu sangat ketergantungannya kepada kahin. Setiap apa yang ingin dilakukannya, apa yang ingin diingininya, apapun bergantung dari ramalan si kahin. Padahal sebenarnya para Kahin itu tidak sanggup untuk mengetahui apapun, apa yang di ucap, apa yang diramal adalah kebohongannya. Tetapi begitulah apa yang terjadi pada masyarakat arab jahiliyah pada masa itu, karena mereka hanya menuruti hawa nafsunya sendiri.
Itulah sedikit diantara perilaku-perilaku masyarakat jahiliyah yang sebenarnya akhlak mereka telah rusak, Aqidah Tauhid sudah sirna dari mereka. Oleh karena itu Nabi Muhammad SAW diutus oleh Allah SWT Ke muka bumi ini diantara tugasnya adalah menyempurnakan akhlak manusia yang telah rusak, mendakwahkan kembali manusia hanya untuk bertuhankan Allah SWT semata, seperti halnya nabi-nabi sebelumnya. Beliau adalah Al Khataman Nabiyin penutup para nabi, tidak ada nabi setelah diutusnya Nabi Muhammad SAW.
”Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak.” (HR. Al-Bukhari)
”Katakanlah: Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan Yang Esa". Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya.”(Qs. Al Kahfi:110)
”Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Qs. Al Ahzab:40)
Fenomena Jahiliyah tersebut juga terjadi di jaman sekarang. Bacalah koran, lihatlah televisi atau dengarlah radio. Fenomena jahiliyah itu memang benar terjadi, tidak jauh-jauh di negara tetangga, fenomena jahiliyah itu ada di negara kita, negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, INDONESIA.
- Orang tua membunuh hidup-hidup anak perempuan/laki-lakinya ketika belum saatnya dilahirkan
Lebih dahsyat lagi dari perilaku orang-orang jahiliyah. Belum juga janin itu didalam rahim tumbuh menjadi seonggok bayi yang mungil, sang orang tua sudah membunuhnya dengan melakukan ABORSI. Sungguh lebih dahsyat dari prilaku orang-orang jahiliyah, yang masih membiarkan anaknya menghirup udara dunia walau hanya dalam hitungan detik. Itu pun kalau sang jabang bayi itu perempuan, tetapi kalau sang jabang bayi itu laki-laki masih dibiarkannya hidup dan malah akan dirawatnya sebaik-baiknya. Tetapi tidak untuk orang jahiliyah jaman sekarang, janin yang di rahim itu perempuan ataupun laki-laki tetap mereka bunuh dengan melakukannya dengan ABORSI.
Perilaku dahsyat ini sedang marak terjadi di Ibukota Negara berpenduduk Muslim terbesar ini dan juga mungkin terjadi di wilayah-wilayah lainnya akibat dari rusaknya akhlak masyarakat. Itu semua terjadi ketika hawa nafsu yang mendominasinya. Hawa nafsu untuk kenikmatan sesaat. Hawa nafsu tidak ingin bertanggung jawab apa yang telah dilakukannya. Hawa nafsu karena malu jika sang jabang bayi terlahir tanpa ayah. Kemudian berakhir dengan hawa nafsu ingin membunuh sang janin tak berdosa dengan melakukannya dengan ABORSI. Naudzubillahimin dzalik...
- Makanan dijadikah Tuhan
Belum lama ini dalam menyambut bulan mulud (kalender jawa) di salah satu daerah di Indonesia mengadakan acara muludan. Dalam acara itu ada makanan-makanan yang sudah disiapkan dari semalamnya. Sebelum acara dimulai esok hari, semalaman para ”kiyai” melakukan wirid. Pada pagi harinya acara muludan di mulai dan masyarakat sekitar berebutan untuk mendapatkan makanan yang sudah disiapkan dari semalam. Mereka menyakini dengan memakan makanan tersebut mereka akan medapatkan KEBERKAHAN.
KEBERKAHAN sungguh hanya datang dari Allah SWT untuk hamba-Nya yang senantiasa berjalan pada rel KERIDHOAN-NYA. Keberkahan tidak datang dari sebuah MAKANAN yang di wiridkan oleh seorang ”kiyai”.
Padahal acara itu dimaksudnya dalam memperingati hari lahirnya Nabi Muhammad SAW, tetapi dinodai dengan hal-hal yang merusak AQIDAH. Allah SWT tidak meridhoi acara seperti itu dan tidak akan pernah menurunkan KEBERKAHAN-NYA.
- Batu dijadikan Tuhan
Melihat kasus pengobatan alternatif baru-baru ini begitu kritis sekali AQIDAH umat Islam saat ini. Mereka mempercayai sebuah BATU yang dianggap dapat menyembuhkan suatu penyakit. Mereka rela antri seharian, berdesak-desakan bahkan sampai ada yang meninggal karena terlalu lama mengantri dan berdesak-desakan ketika hendak berobat kepada pemilik batu tersebut, seorang bocah bernama PONORI.
Ketika diberi ujian sakit seharusnyalah kita bersabar dan berikhtiar untuk tetap mencari solusi pengobatan yang bebas dari SYIRIK. Jangan terus mencari alternatif pengobatan yang mendekati syirik. Mendatangi seseorang yang dapat menyembuhkan suatu penyakit dengan bantuan sebuah BATU yang menyakini batu tersebut dapat menyembuhkan adalah dilarang dalam Islam, karena itu adalah perbuatan syirik. Majelis Ulama Indonesia pun sudah mengeluarkan fatwa mengenai pengobatan alternatif yang dilakukan oleh bocah kecil Ponori dengan media batu, bahwa hal tersebut adalah syirik.
- Mendatangi Paranormal, Orang Pintar atau Penasehat Spiritual
Karena jaman sudah modern, Kahin jaman sekarangpun ogah dirinya dipanggil Kahin (dukun), mereka menamakan dirinya dengan PARANORMAL, ORANG PINTAR atau PENASEHAT SPIRITUAL, mungkin supaya lebih banyak pasien yang akan datang kepadanya. Apapun namanya mereka yang menamakan dirinya paranormal, orang pintar atau penasihat spiritual itu sebenarnya adalah seorang kahin (dukun). Karena pada kenyataannya mereka berpraktek seperti halnya seorang kahin.
Kahin jaman sekarangpun melek tekhnologi, mereka mengiklankan kemampuan dirinya melalui iklan di televisi maupun di koran-koran, memberikan kemudahan kepada pasien-pasiennya dengan fasilitas Short Message Service (SMS) melalui Handphone, Ketik REG spasi RAMAL kirim bla..bla...bla... dan masih banyak lagi iklan lainnya yang seperti itu wara-wiri di koran maupun televisi.
Bacalah hadist sahih ini: "Barangsiapa yang mendatangi seorang dukun lalu mempercayai apa yang dikatakannya maka dia telah kafir kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad Shallallahu Alahi wa Sallam." (HR. At-Tirmidzi)
Sungguh jangan sampai kita dikatakan telah kafir kepada apa yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW hanya karena mendatangi dan mempercayai apa yang dikatakan seorang Paranormal, Orang Pintar, Penasihat Spiritual yang sebenarnya mereka adalah seorang kahin.
Sedikit Solusi
Untuk membentengi diri kita dari perilaku-perilaku jahiliyah seperti diatas maka tingkatkanlah kualitas iman dan taqwa kita. Kita pelihara iman dan taqwa kita dengan senantiasa beribadah kepada Allah SWT. Jangan sampai kualitas iman dan taqwa kita dari hari ke hari kian menurun, kita tidak berusaha untuk menambah kualitasnya. Karena memang iman pada diri kita berfluktuasi, kadang bertambah kadang menurun, berusahalah untuk bertambah kualitasnya.
Mulailah dari diri sendiri supaya kita mudah untuk mengajak istri dan anak-anak kita untuk beribadah kepada Allah SWT. Karena bagaimana mungkin kita bisa menginginkan keluarga kita menjalankan nilai-nilai islam kalau seorang Pimpinan keluarganya tidak mencontohkan kepada anggota keluarganya. Ketahuilah wahai kita para Pemimpin keluarga bahwa Allah SWT telah berfirman di dalam Al Qur’an:
”Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka...” (Qs. At Tahrim:6)
Para Pemimpin keluarga diperintah untuk memelihara dirinya dan juga keluarganya, istri dan anak-anaknya supaya selamat dari perilaku-perilaku jahiliyah yang dapat menjerumuskan kita masuk ke dalam api neraka. Berdakwah kepada anggota keluarga adalah juga diperintahkan oleh Allah SWT, firmannya didalam Al Qur’an: ”Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat.” (Qs. Asy Syu'araa':214)
Dengan memulainya dari diri kita sendiri dan keluarga kita, maka akan terbentuk keluarga yang menjalankan nilai-nilai islam. Kalau ini diterapkan dari setiap keluarga muslim maka akan terbentuk masyarakat yang islami. Dengan suasana masyarakat yang islami ini maka kita akan terhindar dari perilaku-perilaku jahiliyah yang melanggar syariat Islam. Insya Allah.
...Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. (Qs. Al Fatiha:6-7)
Amin... amin... Ya Rabbal ’alamin
Wallahu a’lam Bishshawab
06 Juni 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar