oleh: Addy Aba Salma
Tidaklah kekal sahabat
Hidup didunia ini
Sadarlah engkau sahabat
Semua fana tak kan abadi
Marilah wahai sahabat
Bersama perbaiki diri
Tanamkan niat sahabat
Untuk memulainya saat ini
Jangan kau tunda untuk memulai
Beribadah mencari ridho Ilahi
Untuk bekal diakhirat nanti
Tempat hidup kita yang abadi
Lupakanlah sahabat
Jangan kau ingat masa lalumu
Biarkanlah sahabat
Jadikan ibroh dalam hidupmu
Rajab 1425
25 Juni 2009
21 Juni 2009
Karena Tak Kan Pernah Ada Kesempatan Kedua
oleh: Addy Aba Salma
Ketika kita sedang berusaha untuk mencari pekerjaan selepas lulus dari sekolah ataupun kuliah, kita mencoba mengirimkan aplikasi lamaran ke beberapa perusahaan. Alhamdulillah ada diantara perusahaan itu yang memanggil kita untuk interview. Tetapi pada saat interview, kita sudah gagal tidak bisa ke tahapan berikutnya. Yang lainnya ada yang sukses ketika interview, tetapi gagal pada tahapan psikotes dan seterusnya. Hanya beberapa orang dari sekian banyaknya peserta pelamar yang sukses melewati tahapan-tahapan penseleksian.
Ketahuilah kegagalan kita itu adalah kesuksesan yang tertunda. Jangan bersedih dan putus asa cobalah lagi untuk meraih apa yang kita cita-citakan. Mungkin sukses kita bukan pada hari ini tetapi kesuksesan kita ada pada hari-hari yang akan datang yang kita tidak mengetahuinya. Tetap berusahalah karena ketika kita masih bisa menghirup udara di dunia ini maka kesempatan kedua, ketiga bahkan berapa kali pun kesempatan itu masih dapat kita usahakan dan dapat kita raih.
Kalaulah sebuah kesuksesan di dunia ini sangat kita inginkan sekali, dengan usaha-usaha yang kita lakukan. Kita ingin sukses sebagai pelajar, ingin sukses sebagai mahasiswa, ingin sukses dalam bekerja, ingin suskes dalam berbisnis dan keinginan-keinginan kesuksesan yang lainnya. Apakah juga sama untuk sebuah kesuksesan kelak di Akhirat? Usaha apa yang telah kita lakukan untuk sebuah kesuksesan di akhirat? Tentunya kita tidak bisa bersantai dalam hal ini. Kita harus berusaha maksimal untuk mendapatkan sebuah kesuksesan di akhirat. Jangan sampai waktu untuk mencari sebuah kesuksesan di akhirat habis dengan suatu hal yang menyebabkan kita gagal meraihnya.
Kesuksesan di akhirat itu hanya dapat kita raih ketika kita masih merasakan nikmat hidup didunia ini. Tentunya selain kita mengejar kesuksesan di dunia ini kejarlah juga kesuksesan kelak di akhirat. Sesalkanlah suatu hal yang menyebabkan kita akan mendapatkan kegagalan kelak diakhirat ketika di dunia ini, karena tak kan pernah ada kesempatan kedua setelah kita meninggalkan dunia ini. Kegagalan diakhirat itu adalah ketika kita tidak dapat merasakan keberuntungan disana, ketahuilah keberuntungan itu adalah syurga.
”(ingatlah) hari (dimana) Allah mengumpulkan kamu pada hari pengumpulan, Itulah hari dinampakkan kesalahan-kesalahan. dan Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan beramal saleh, niscaya Allah akan menutupi kesalahan-kesalahannya dan memasukkannya ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang besar.” (Qs. At Taghaabun:9)
Dan orang yang berusaha menggapai kesuksesan kelak di akhirat adalah mereka termasuk orang-orang yang cerdas. Karena dalam aktifitasnya ketika di dunia demi orientasi akhirat. Mereka senantiasa mencoba mengevaluasi diri mereka, bermuhassabah untuk menggapai kesuksesan di akhirat.
“Orang yang cerdas (Al-Kayyis) adalah mereka yang selalu mengevaluasi (aktifitas) dirinya dan beraktivitas demi orientasi akhirat, (sedang) orang yang bodoh adalah orang yang selalu menuruti hawa nafsunya dan berkhayal mendapatkan ridha Allah (tanpa beramal shalih)” (HR. At Tirmidzi)
Oleh karena itu kejarlah dunia seolah-olah kita akan hidup selama-lamanya, dan kejarlah akhirat seolah-olah kita akan mati besok. Kejarlah kesuksesan didunia seolah-olah kita akan hidup selama-lamanya, dan kejarlah kesuksesan diakhirat seolah-olah kita akan mati besok. Yang dengannya kita akan tawazun (seimbang) dalam mengejar kesuksesan, kesuksesan di dunia dan kesuksesan di akhirat.
Wallahu a’lam bishshawab
Ketika kita sedang berusaha untuk mencari pekerjaan selepas lulus dari sekolah ataupun kuliah, kita mencoba mengirimkan aplikasi lamaran ke beberapa perusahaan. Alhamdulillah ada diantara perusahaan itu yang memanggil kita untuk interview. Tetapi pada saat interview, kita sudah gagal tidak bisa ke tahapan berikutnya. Yang lainnya ada yang sukses ketika interview, tetapi gagal pada tahapan psikotes dan seterusnya. Hanya beberapa orang dari sekian banyaknya peserta pelamar yang sukses melewati tahapan-tahapan penseleksian.
Ketahuilah kegagalan kita itu adalah kesuksesan yang tertunda. Jangan bersedih dan putus asa cobalah lagi untuk meraih apa yang kita cita-citakan. Mungkin sukses kita bukan pada hari ini tetapi kesuksesan kita ada pada hari-hari yang akan datang yang kita tidak mengetahuinya. Tetap berusahalah karena ketika kita masih bisa menghirup udara di dunia ini maka kesempatan kedua, ketiga bahkan berapa kali pun kesempatan itu masih dapat kita usahakan dan dapat kita raih.
Kalaulah sebuah kesuksesan di dunia ini sangat kita inginkan sekali, dengan usaha-usaha yang kita lakukan. Kita ingin sukses sebagai pelajar, ingin sukses sebagai mahasiswa, ingin sukses dalam bekerja, ingin suskes dalam berbisnis dan keinginan-keinginan kesuksesan yang lainnya. Apakah juga sama untuk sebuah kesuksesan kelak di Akhirat? Usaha apa yang telah kita lakukan untuk sebuah kesuksesan di akhirat? Tentunya kita tidak bisa bersantai dalam hal ini. Kita harus berusaha maksimal untuk mendapatkan sebuah kesuksesan di akhirat. Jangan sampai waktu untuk mencari sebuah kesuksesan di akhirat habis dengan suatu hal yang menyebabkan kita gagal meraihnya.
Kesuksesan di akhirat itu hanya dapat kita raih ketika kita masih merasakan nikmat hidup didunia ini. Tentunya selain kita mengejar kesuksesan di dunia ini kejarlah juga kesuksesan kelak di akhirat. Sesalkanlah suatu hal yang menyebabkan kita akan mendapatkan kegagalan kelak diakhirat ketika di dunia ini, karena tak kan pernah ada kesempatan kedua setelah kita meninggalkan dunia ini. Kegagalan diakhirat itu adalah ketika kita tidak dapat merasakan keberuntungan disana, ketahuilah keberuntungan itu adalah syurga.
”(ingatlah) hari (dimana) Allah mengumpulkan kamu pada hari pengumpulan, Itulah hari dinampakkan kesalahan-kesalahan. dan Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan beramal saleh, niscaya Allah akan menutupi kesalahan-kesalahannya dan memasukkannya ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang besar.” (Qs. At Taghaabun:9)
Dan orang yang berusaha menggapai kesuksesan kelak di akhirat adalah mereka termasuk orang-orang yang cerdas. Karena dalam aktifitasnya ketika di dunia demi orientasi akhirat. Mereka senantiasa mencoba mengevaluasi diri mereka, bermuhassabah untuk menggapai kesuksesan di akhirat.
“Orang yang cerdas (Al-Kayyis) adalah mereka yang selalu mengevaluasi (aktifitas) dirinya dan beraktivitas demi orientasi akhirat, (sedang) orang yang bodoh adalah orang yang selalu menuruti hawa nafsunya dan berkhayal mendapatkan ridha Allah (tanpa beramal shalih)” (HR. At Tirmidzi)
Oleh karena itu kejarlah dunia seolah-olah kita akan hidup selama-lamanya, dan kejarlah akhirat seolah-olah kita akan mati besok. Kejarlah kesuksesan didunia seolah-olah kita akan hidup selama-lamanya, dan kejarlah kesuksesan diakhirat seolah-olah kita akan mati besok. Yang dengannya kita akan tawazun (seimbang) dalam mengejar kesuksesan, kesuksesan di dunia dan kesuksesan di akhirat.
Wallahu a’lam bishshawab
18 Juni 2009
Orang Yang Bangkrut
oleh: Addy Aba Salma
Dalam perjalanan hidup ini banyak sekali kesenangan dan juga kesusahannya. Diantara kesusahan itu adalah kebangkrutan yang dialami oleh orang yang menjalankan usaha, berdagang misalnya. Ada istilah TETUKO, mungkin sebagian dari kita sudah ada yang mengetahui khususnya orang Jawa, apa itu TETUKO. TETUKO adalah nama kecilnya tokoh pewayangan GATOT KACA si Otot Kawat Tulang Besi, dan pesawat produksi IPTN CN-235 pun dinamakan dengan nama TETUKO ketika masih berdirinya perusahaan itu di era Presiden Soeharto.
Apa hubungannya kebangkrutan seorang pedagang dengan TETUKO? Hubungannya memang tidak ada, tetapi kalau dihubung-hubungkan ya nyambung juga. Karena ada yang mengartikan TETUKO itu ”sing TEko ora TUku-tuku, sing tuku ora teKO-teko” yang kalau diterjemahkan bahasa Jawa itu kedalam bahasa Indonesia adalah: ”yang datang tidak beli-beli, yang beli tidak datang-datang”.
Kalau kalimat tersebut disematkan kepada seorang pedagang apa yang bisa kita pahami? Yang bisa kita pahami adalah pedagang itu sedang mengalami awal dari KEBANGKRUTAN. Karena yang datang tidak beli-beli, yang beli tidak datang-datang lama-lama usaha yang dijalankannya akan BANGKRUT.
Banyak faktor sebenarnya yang menyebabkan seorang pedagang menjadi BANGKRUT. Diantaranya karena TETUKO tersebut, ia harus menjual murah tak ada untung barang dagangan sisa usahanya untuk menutupi hutang kepada agen dan ditambah lagi ia harus membayar uang sewa tempat usaha bulan terakhir.
Itu adalah sedikit gambaran orang yang BANGKRUT, dan kita memandangnya memang seperti itu. Sahabat Rasulullah juga memandang orang yang BANGKRUT itu adalah orang yang tidak mempunyai uang (dirham) dan sesuatu benda apapun. Tetapi Rasulullah SAW menyebut orang yang BANGKRUT itu tidaklah seperti apa yang kita pahami. Orang yang BANGKRUT menurut Rasulullah SAW adalah seperti apa yang diberitakan dalam hadist dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:
"Adakah engkau semua tahu, siapakah orang yang pailit (bangkrut) itu?" Para sahabat menjawab: "Orang pailit (bangkrut) di kalangan kita ialah orang yang sudah tidak memiliki lagi se-dirham-pun atau sesuatu benda apapun." Beliau Rasulullah SAW lalu bersabda: "Orang yang pailit (bangkrut) dari kalangan ummatku ialah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa amalan shalat, puasa dan zakatnya, tetapi kedatangannya itu dahulunya -ketika di dunia- pernah mencaci maki si Anu, mendakwa serong kepada si Anu, makan harta si Anu, mengalirkan darah si Anu -tanpa dasar kebenaran-, pernah memukul si Anu. Maka orang yang dianiaya itu diberikan kebaikan orang tadi dan yang lainpun diberi kebaikannya pula, Jikalau kebaikan-kebaikannya sudah habis sebelum terlunasi tanggungan penganiayaannya, maka diambillah dari kesalahan-kesalahan orang-orang yang dianiayanya itu lalu dibebankan kepada orang tersebut, selanjutnya orang itu dilemparkanlah ke dalam neraka." (HR. Muslim)
Begitulah yang sampaikan oleh Rasulullah SAW, orang yang BANGKRUT itu adalah orang yang intinya adalah orang yang ketika didunia ia shalat, puasa dan membayar zakat tetapi pernah menganiaya orang lain. Dan karena aniayanya itu semua amal kebaikannya ketika di dunia akan habis, modal amal kebaikan yang dibawanya tidak bersisa untuk membayar kepada orang yang dianiayanya ketika di dunia. Ketika habis semua modal pahala itu masih juga dilimpahkan dosa dari orang-orang yang lainnya yang dianiayanya. Yang pada akhirnya orang tersebut dimasukkan kedalam neraka. Sebuah kesusahan yang tak lagi bisa disesalkan.
Semoga kita dilindungi oleh Allah SWT untuk tidak berlaku aniaya terhadap sesama. Terlindung dari apa yang disebutkan dalam hadist tersebut dan bentuk-bentuk aniaya lainnya. Dan semoga kita termasuk orang-orang yang beruntung ketika di dunia ini dan di akhirat kelak. Amiin...
Walahu a’lam bishshawab
Dalam perjalanan hidup ini banyak sekali kesenangan dan juga kesusahannya. Diantara kesusahan itu adalah kebangkrutan yang dialami oleh orang yang menjalankan usaha, berdagang misalnya. Ada istilah TETUKO, mungkin sebagian dari kita sudah ada yang mengetahui khususnya orang Jawa, apa itu TETUKO. TETUKO adalah nama kecilnya tokoh pewayangan GATOT KACA si Otot Kawat Tulang Besi, dan pesawat produksi IPTN CN-235 pun dinamakan dengan nama TETUKO ketika masih berdirinya perusahaan itu di era Presiden Soeharto.
Apa hubungannya kebangkrutan seorang pedagang dengan TETUKO? Hubungannya memang tidak ada, tetapi kalau dihubung-hubungkan ya nyambung juga. Karena ada yang mengartikan TETUKO itu ”sing TEko ora TUku-tuku, sing tuku ora teKO-teko” yang kalau diterjemahkan bahasa Jawa itu kedalam bahasa Indonesia adalah: ”yang datang tidak beli-beli, yang beli tidak datang-datang”.
Kalau kalimat tersebut disematkan kepada seorang pedagang apa yang bisa kita pahami? Yang bisa kita pahami adalah pedagang itu sedang mengalami awal dari KEBANGKRUTAN. Karena yang datang tidak beli-beli, yang beli tidak datang-datang lama-lama usaha yang dijalankannya akan BANGKRUT.
Banyak faktor sebenarnya yang menyebabkan seorang pedagang menjadi BANGKRUT. Diantaranya karena TETUKO tersebut, ia harus menjual murah tak ada untung barang dagangan sisa usahanya untuk menutupi hutang kepada agen dan ditambah lagi ia harus membayar uang sewa tempat usaha bulan terakhir.
Itu adalah sedikit gambaran orang yang BANGKRUT, dan kita memandangnya memang seperti itu. Sahabat Rasulullah juga memandang orang yang BANGKRUT itu adalah orang yang tidak mempunyai uang (dirham) dan sesuatu benda apapun. Tetapi Rasulullah SAW menyebut orang yang BANGKRUT itu tidaklah seperti apa yang kita pahami. Orang yang BANGKRUT menurut Rasulullah SAW adalah seperti apa yang diberitakan dalam hadist dari Abu Hurairah ra. bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:
"Adakah engkau semua tahu, siapakah orang yang pailit (bangkrut) itu?" Para sahabat menjawab: "Orang pailit (bangkrut) di kalangan kita ialah orang yang sudah tidak memiliki lagi se-dirham-pun atau sesuatu benda apapun." Beliau Rasulullah SAW lalu bersabda: "Orang yang pailit (bangkrut) dari kalangan ummatku ialah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa amalan shalat, puasa dan zakatnya, tetapi kedatangannya itu dahulunya -ketika di dunia- pernah mencaci maki si Anu, mendakwa serong kepada si Anu, makan harta si Anu, mengalirkan darah si Anu -tanpa dasar kebenaran-, pernah memukul si Anu. Maka orang yang dianiaya itu diberikan kebaikan orang tadi dan yang lainpun diberi kebaikannya pula, Jikalau kebaikan-kebaikannya sudah habis sebelum terlunasi tanggungan penganiayaannya, maka diambillah dari kesalahan-kesalahan orang-orang yang dianiayanya itu lalu dibebankan kepada orang tersebut, selanjutnya orang itu dilemparkanlah ke dalam neraka." (HR. Muslim)
Begitulah yang sampaikan oleh Rasulullah SAW, orang yang BANGKRUT itu adalah orang yang intinya adalah orang yang ketika didunia ia shalat, puasa dan membayar zakat tetapi pernah menganiaya orang lain. Dan karena aniayanya itu semua amal kebaikannya ketika di dunia akan habis, modal amal kebaikan yang dibawanya tidak bersisa untuk membayar kepada orang yang dianiayanya ketika di dunia. Ketika habis semua modal pahala itu masih juga dilimpahkan dosa dari orang-orang yang lainnya yang dianiayanya. Yang pada akhirnya orang tersebut dimasukkan kedalam neraka. Sebuah kesusahan yang tak lagi bisa disesalkan.
Semoga kita dilindungi oleh Allah SWT untuk tidak berlaku aniaya terhadap sesama. Terlindung dari apa yang disebutkan dalam hadist tersebut dan bentuk-bentuk aniaya lainnya. Dan semoga kita termasuk orang-orang yang beruntung ketika di dunia ini dan di akhirat kelak. Amiin...
Walahu a’lam bishshawab
13 Juni 2009
Agar Kita Selamat Dalam Perjalanan
oleh: Addy aba Salma
Mana yang kita pilih seandainya kita boleh memilih, antara berjalan di jalan yang tak berduri atau berjalan di jalan yang berduri. Tentunya kita akan memilih jalan yang tak berduri. Karena kita akan lancar tak menemui aral dalam menempuh tujuan perjalanan kita.
Tetapi sayang kita tidak bisa memilih. Jalan yang kita lewati itu hanya ada satu pilihan yaitu jalan yang berduri. Kita dituntut bersungguh-sungguh untuk berhati-hati dalam melewati jalan itu. Jangan sampai ketika kita melewati jalan itu kita terkena duri yang ada. Kita harus mengetahui seperti apa duri-duri itu, tabiat dari duri itu, supaya kita bisa mudah menghindarinya. Dan ketika kita terkena duri itu kita tahu cara mengobatinya. Dengan cara apa supaya kita tidak lagi terkena duri itu dalam perjalanan berikutnya. Supaya perjalanan kita bisa sampai ke tujuan dengan selamat.
Ketahuilah duri-duri itu adalah godaan-godaan syetan yang memiliki tabiat senantiasa mengajak kita selalu untuk berbuat maksiat kepada Allah SWT. Bacalah do’a minimal ta’awudz ”A’udzubillaahi minasysyaithaanirrajiim” (aku berlindung kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk) memohon kepada Allah SWT untuk dilindungi dari godaan syetan, dan berusahalah untuk tidak terbujuk olehnya.
Tetapi terkadang sering sekali kita lengah dari godaannya. Kita terlena dalam rayuannya, yang akhirnya duri itu terinjak oleh kita. Duri itu memang tak membuat rasa sakit pada diri kita, tetapi kelak ketika kita sampai pada akhir perjalanan kita, setelah itu barulah duri itu akan sangat terasa pedih.
Sadarilah dan bersegeralah memohon ampun bertaubat kepada Allah SWT untuk mengobatinya, jangan dibiarkan duri itu terus melekat pada diri kita. Selain itu yang tepenting adalah nikmat iman dan taqwa yang ada dalam diri kita haruslah terus terpelihara, karena dengan cara inilah kita bisa benar dalam menghindari duri-duri yang ada. Dengan bekal iman dan taqwa itu kita akan selamat dalam mengarungi jalan kehidupan di dunia yang fana ini. Kehidupan yang bagaikan jalan yang berduri, kita harus berusaha keras dan bersungguh-sungguh untuk berhati-hati dalam melewatinya. Seperti dalam dialog tentang taqwa antara sahabat Umar bin Khattab ra. dengan Ubay bin Ka’ab.
Umar bin Khattab ra. bertanya kepada Ubay bin Ka’ab tentang taqwa, lalu ia bertanya kepadanya: ”Apakah kamu pernah menempuh jalan berduri?”, Umar menjawab: “Pernah”. Ubay bin Ka’ab bertanya: “Apa yang kamu lakukan?”, Umar menjawab: “Aku berusaha keras dan bersungguh-sungguh”. Ubay bin Ka’ab berkata: “Itulah taqwa”.
Dari dialog tersebut Sayyid Qutb dalam tafsir Fi Zhilalil Qur’an berkata: ”Itulah taqwa, kepekaan hati nurani, kebeningan perasaan, rasa takut yang terus-menerus, kehati-hatian yang langgeng, dan kewaspadaan terhadap duri-duri jalan...” (Tafsir Fi Zhilalil Qur’an, Rabbani Press Buku 1 Hal.65)
Perjalanan yang sedang kita lalui ini memang harus melalui jalan yang berduri. Sebagai ujian keimanan dan ketaqwaan bagi kita. Bahkan para nabi dan rasul pun melewati jalan yang berduri itu. Hanya dengan bekal keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT kita akan selamat dalam perjalanan. Karena dengan taqwa kita akan diberikan oleh Allah SWT Furqan, yang dengan itu kita akan dapat membedakan mana yang haq dan mana yang bathil, mana duri-duri jalan dan mana yang bukan. Karenanya kita akan waspada berhati-hati dalam melewatinya.
“Hai orang-orang beriman, jika kamu bertaqwa kepada Allah, Kami akan memberikan kepadamu Furqaan. Dan kami akan jauhkan dirimu dari kesalahan-kesalahanmu, dan mengampuni (dosa-dosa)mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.” (Qs. Al-Anfaal:29)
Dengan taqwa itu juga Allah SWT akan menjadikan untuk kita cahaya, yang dengan cahaya itu dapat membantu kita melihat duri-duri jalan, jangan sampai kita terkena dan menginjaknya.
“Hai orang-orang yang beriman (kepada para rasul), bertakwalah kepada Allah dan berimanlah kepada Rasul-Nya, niscaya Allah memberikan rahmat-Nya kepadamu dua bagian, dan menjadikan untukmu cahaya yang dengan cahaya itu kamu dapat berjalan dan Dia mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Al-Hadiid:28)
Tentunya agar kita selamat dalam perjalanan menuju ke tempat hidup kita yang abadi, tidak ada pilihan selain beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. Mulailah untuk memeihara iman dan taqwa itu agar lestari sampai datang hari yang pasti, hari dimana perjalanan kita akan berakhir.
Wallahu a’lam bishshawab
Mana yang kita pilih seandainya kita boleh memilih, antara berjalan di jalan yang tak berduri atau berjalan di jalan yang berduri. Tentunya kita akan memilih jalan yang tak berduri. Karena kita akan lancar tak menemui aral dalam menempuh tujuan perjalanan kita.
Tetapi sayang kita tidak bisa memilih. Jalan yang kita lewati itu hanya ada satu pilihan yaitu jalan yang berduri. Kita dituntut bersungguh-sungguh untuk berhati-hati dalam melewati jalan itu. Jangan sampai ketika kita melewati jalan itu kita terkena duri yang ada. Kita harus mengetahui seperti apa duri-duri itu, tabiat dari duri itu, supaya kita bisa mudah menghindarinya. Dan ketika kita terkena duri itu kita tahu cara mengobatinya. Dengan cara apa supaya kita tidak lagi terkena duri itu dalam perjalanan berikutnya. Supaya perjalanan kita bisa sampai ke tujuan dengan selamat.
Ketahuilah duri-duri itu adalah godaan-godaan syetan yang memiliki tabiat senantiasa mengajak kita selalu untuk berbuat maksiat kepada Allah SWT. Bacalah do’a minimal ta’awudz ”A’udzubillaahi minasysyaithaanirrajiim” (aku berlindung kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk) memohon kepada Allah SWT untuk dilindungi dari godaan syetan, dan berusahalah untuk tidak terbujuk olehnya.
Tetapi terkadang sering sekali kita lengah dari godaannya. Kita terlena dalam rayuannya, yang akhirnya duri itu terinjak oleh kita. Duri itu memang tak membuat rasa sakit pada diri kita, tetapi kelak ketika kita sampai pada akhir perjalanan kita, setelah itu barulah duri itu akan sangat terasa pedih.
Sadarilah dan bersegeralah memohon ampun bertaubat kepada Allah SWT untuk mengobatinya, jangan dibiarkan duri itu terus melekat pada diri kita. Selain itu yang tepenting adalah nikmat iman dan taqwa yang ada dalam diri kita haruslah terus terpelihara, karena dengan cara inilah kita bisa benar dalam menghindari duri-duri yang ada. Dengan bekal iman dan taqwa itu kita akan selamat dalam mengarungi jalan kehidupan di dunia yang fana ini. Kehidupan yang bagaikan jalan yang berduri, kita harus berusaha keras dan bersungguh-sungguh untuk berhati-hati dalam melewatinya. Seperti dalam dialog tentang taqwa antara sahabat Umar bin Khattab ra. dengan Ubay bin Ka’ab.
Umar bin Khattab ra. bertanya kepada Ubay bin Ka’ab tentang taqwa, lalu ia bertanya kepadanya: ”Apakah kamu pernah menempuh jalan berduri?”, Umar menjawab: “Pernah”. Ubay bin Ka’ab bertanya: “Apa yang kamu lakukan?”, Umar menjawab: “Aku berusaha keras dan bersungguh-sungguh”. Ubay bin Ka’ab berkata: “Itulah taqwa”.
Dari dialog tersebut Sayyid Qutb dalam tafsir Fi Zhilalil Qur’an berkata: ”Itulah taqwa, kepekaan hati nurani, kebeningan perasaan, rasa takut yang terus-menerus, kehati-hatian yang langgeng, dan kewaspadaan terhadap duri-duri jalan...” (Tafsir Fi Zhilalil Qur’an, Rabbani Press Buku 1 Hal.65)
Perjalanan yang sedang kita lalui ini memang harus melalui jalan yang berduri. Sebagai ujian keimanan dan ketaqwaan bagi kita. Bahkan para nabi dan rasul pun melewati jalan yang berduri itu. Hanya dengan bekal keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT kita akan selamat dalam perjalanan. Karena dengan taqwa kita akan diberikan oleh Allah SWT Furqan, yang dengan itu kita akan dapat membedakan mana yang haq dan mana yang bathil, mana duri-duri jalan dan mana yang bukan. Karenanya kita akan waspada berhati-hati dalam melewatinya.
“Hai orang-orang beriman, jika kamu bertaqwa kepada Allah, Kami akan memberikan kepadamu Furqaan. Dan kami akan jauhkan dirimu dari kesalahan-kesalahanmu, dan mengampuni (dosa-dosa)mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.” (Qs. Al-Anfaal:29)
Dengan taqwa itu juga Allah SWT akan menjadikan untuk kita cahaya, yang dengan cahaya itu dapat membantu kita melihat duri-duri jalan, jangan sampai kita terkena dan menginjaknya.
“Hai orang-orang yang beriman (kepada para rasul), bertakwalah kepada Allah dan berimanlah kepada Rasul-Nya, niscaya Allah memberikan rahmat-Nya kepadamu dua bagian, dan menjadikan untukmu cahaya yang dengan cahaya itu kamu dapat berjalan dan Dia mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Al-Hadiid:28)
Tentunya agar kita selamat dalam perjalanan menuju ke tempat hidup kita yang abadi, tidak ada pilihan selain beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. Mulailah untuk memeihara iman dan taqwa itu agar lestari sampai datang hari yang pasti, hari dimana perjalanan kita akan berakhir.
Wallahu a’lam bishshawab
11 Juni 2009
Terimakasih Untukmu Wanita
oleh: Addy Aba Salma
Ketika kita ingin berpergian keluar rumah beraktivitas, entah itu bekerja, sekolah, kuliah atau aktivitas lainnya, biasanya kita menggunakan kendaraan pribadi baik sepeda, motor ataupun mobil. Bagi yang tidak memiliki kendaraan pribadi mereka berpergian dengan menggunakan jasa angkutan umum kota. Jangan lupa ketika kita ingin keluar rumah hendaklah membaca do’a terlebih dahulu seperti yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, berikut do’anya:
”Dengan nama Allah (aku keluar). Aku bertawakkal kepada-Nya, dan tiada daya dan upaya kecuali karena pertolongan Allah.” (HR. At-Tirmidzi)
Dengan kita berdo’a, kita akan tenang dalam perjalanan. Tidak ada salahnya dalam perjalanan kita coba berdzikir didalam hati atau membaca Al-Ma’tsurat yang sudah kita hafal. Karena kalau tidak diawali dengan berdo’a dan membaca dzikir bisa saja ketika berada dijalan kita terperangkap ajakan syetan yang memang selalu menggoda manusia. Karena syetan/iblis sudah berjanji akan senantiasa menggoda anak cucu adam dari arah depan, belakang, kiri dan kanan mereka kapanpun.
”Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus. Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka, dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).” (Qs. Al-A’raff:16-17)
Tidak sedikit peluang dosa yang bisa saja kita lakukan dalam perjalanan kita di jalan untuk beraktivitas, apalagi kalau tujuan aktivitas kita itu ke Mall atau pusat-pusat hiburan dan keramaian. Diantara peluang dosa itu adalah dosa dari pandangan mata kita karena banyaknya para wanita yang tidak menutup auratnya dengan benar seperti yang disyariatkan oleh Agama Islam. Para wanita itu berpakaian minim, bahkan diantara mereka ada yang mengenakan t-shirt ukuran adiknya yang masih duduk di bangku kelas satu SLTP, ’Nyepitit’ kata orang Jawa... mengikuti trend para selebritis ‘jahiliyah’ dari Madonna sampai Britney Spears. Mereka menuruti hawa nafsunya sendiri.
Tidak ketinggalan kalangan ibu-ibu nya juga sekarang ini lagi ngtrend mengikuti senam aerobic yang banyak diadakan di parkiran Mall atau tempat-tempat hiburan dan keramaian di pagi dan sore hari pada hari libur. Mereka sudah mengenakan seragam senam aerobic itu sedari dari rumahnya, kalau tidak atasannya ya bawahannya yang mereka kenakan, jalan-jalan dengan pakaian itu. Astaghfirullah...
Hal tersebut bisa menyebabkan kita berdosa, dosa yang datang dari pandangan mata kita. Tetapi terkadang kita tidak sengaja melihat dan itu tidak akan menjadi dosa, maka palingkan saja arah pandangan kita untuk tidak berlama-lama memandang yang bukan hak mata kita. Setelah kita palingkan pandangan kita jangan lagi balik memandang, karena pandangan yang kedua ini akan dicatat sebagai dosa, seperti apa yang disabdakan oleh Rasulullah SAW: ”Wahai Ali, janganlah engkau susuli pandangan dengan pandangan lagi, karena yang pertama menjadi bagianmu dan yang kedua bukan lagi menjadi bagianmu (dosa atasmu).” (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Abu Dawud)
Diantara mereka tidak sedikit yang kalau kita lihat KTP mereka beragama Islam, mereka sholat, mereka juga puasa. Tetapi kenapa mereka tidak mau mengenakan pakaian yang sudah disyariatkan oleh Agama Islam. Mereka menutup auratnya hanya ketika menjalankan ibadah shalat saja, setelah selesai shalat mereka perlihatkan lagi sebagian auratnya. Pakaian yang disyariatkan oleh Agama Islam untuk para wanita adalah pakaian yang menutupi aurat. Ketahuilah bahwa Allah SWT telah berfirman:
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (Qs. Al-Ahzab:59)
Ayat diatas menjadi dasar diwajibkannya para wanita yang beriman untuk mengenakan Jilbab, pakaian untuk menutupi auratnya. Berusahalah para wanita untuk dapat mengamalkan perintah-Nya ini, untuk kebaikan di dunia dan juga kebaikan ketika di akhirat kelak.
Dan terimakasih untukmu wanita, yang telah sanggup mengalahkan hawa nafsumu untuk mengamalkan perintah-Nya menutupi aurat. Karena yang engkau amalkan, menutup pintu dosa pandangan mata kaum lelaki.
Wallahu a’lam bishshawab
Ketika kita ingin berpergian keluar rumah beraktivitas, entah itu bekerja, sekolah, kuliah atau aktivitas lainnya, biasanya kita menggunakan kendaraan pribadi baik sepeda, motor ataupun mobil. Bagi yang tidak memiliki kendaraan pribadi mereka berpergian dengan menggunakan jasa angkutan umum kota. Jangan lupa ketika kita ingin keluar rumah hendaklah membaca do’a terlebih dahulu seperti yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, berikut do’anya:
”Dengan nama Allah (aku keluar). Aku bertawakkal kepada-Nya, dan tiada daya dan upaya kecuali karena pertolongan Allah.” (HR. At-Tirmidzi)
Dengan kita berdo’a, kita akan tenang dalam perjalanan. Tidak ada salahnya dalam perjalanan kita coba berdzikir didalam hati atau membaca Al-Ma’tsurat yang sudah kita hafal. Karena kalau tidak diawali dengan berdo’a dan membaca dzikir bisa saja ketika berada dijalan kita terperangkap ajakan syetan yang memang selalu menggoda manusia. Karena syetan/iblis sudah berjanji akan senantiasa menggoda anak cucu adam dari arah depan, belakang, kiri dan kanan mereka kapanpun.
”Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus. Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka, dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).” (Qs. Al-A’raff:16-17)
Tidak sedikit peluang dosa yang bisa saja kita lakukan dalam perjalanan kita di jalan untuk beraktivitas, apalagi kalau tujuan aktivitas kita itu ke Mall atau pusat-pusat hiburan dan keramaian. Diantara peluang dosa itu adalah dosa dari pandangan mata kita karena banyaknya para wanita yang tidak menutup auratnya dengan benar seperti yang disyariatkan oleh Agama Islam. Para wanita itu berpakaian minim, bahkan diantara mereka ada yang mengenakan t-shirt ukuran adiknya yang masih duduk di bangku kelas satu SLTP, ’Nyepitit’ kata orang Jawa... mengikuti trend para selebritis ‘jahiliyah’ dari Madonna sampai Britney Spears. Mereka menuruti hawa nafsunya sendiri.
Tidak ketinggalan kalangan ibu-ibu nya juga sekarang ini lagi ngtrend mengikuti senam aerobic yang banyak diadakan di parkiran Mall atau tempat-tempat hiburan dan keramaian di pagi dan sore hari pada hari libur. Mereka sudah mengenakan seragam senam aerobic itu sedari dari rumahnya, kalau tidak atasannya ya bawahannya yang mereka kenakan, jalan-jalan dengan pakaian itu. Astaghfirullah...
Hal tersebut bisa menyebabkan kita berdosa, dosa yang datang dari pandangan mata kita. Tetapi terkadang kita tidak sengaja melihat dan itu tidak akan menjadi dosa, maka palingkan saja arah pandangan kita untuk tidak berlama-lama memandang yang bukan hak mata kita. Setelah kita palingkan pandangan kita jangan lagi balik memandang, karena pandangan yang kedua ini akan dicatat sebagai dosa, seperti apa yang disabdakan oleh Rasulullah SAW: ”Wahai Ali, janganlah engkau susuli pandangan dengan pandangan lagi, karena yang pertama menjadi bagianmu dan yang kedua bukan lagi menjadi bagianmu (dosa atasmu).” (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Abu Dawud)
Diantara mereka tidak sedikit yang kalau kita lihat KTP mereka beragama Islam, mereka sholat, mereka juga puasa. Tetapi kenapa mereka tidak mau mengenakan pakaian yang sudah disyariatkan oleh Agama Islam. Mereka menutup auratnya hanya ketika menjalankan ibadah shalat saja, setelah selesai shalat mereka perlihatkan lagi sebagian auratnya. Pakaian yang disyariatkan oleh Agama Islam untuk para wanita adalah pakaian yang menutupi aurat. Ketahuilah bahwa Allah SWT telah berfirman:
“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (Qs. Al-Ahzab:59)
Ayat diatas menjadi dasar diwajibkannya para wanita yang beriman untuk mengenakan Jilbab, pakaian untuk menutupi auratnya. Berusahalah para wanita untuk dapat mengamalkan perintah-Nya ini, untuk kebaikan di dunia dan juga kebaikan ketika di akhirat kelak.
Dan terimakasih untukmu wanita, yang telah sanggup mengalahkan hawa nafsumu untuk mengamalkan perintah-Nya menutupi aurat. Karena yang engkau amalkan, menutup pintu dosa pandangan mata kaum lelaki.
Wallahu a’lam bishshawab
08 Juni 2009
Ku Tak Mau Ini Semu
oleh: Addy Aba Salma
Ya Allah rasa syukur pada-Mu
atas kemudahan dari-Mu
beramal dan beribadah
dalam nikmat waktu yang Kau berikan
Ya Allah ku tak mau ini semu
sia-sia tak berarti
beramal dan beribadah
Kau tak berkenan menerima
karena semua itu
terlintasi penyakit hati
penyebab ikhlasku
menjadi sirna dan mati
Ya Allah istighfarku pada-Mu
bersihkan dan jaga hatiku
luruskan niatku
semoga ikhlas terpatri slalu
rajab 1425
Ya Allah rasa syukur pada-Mu
atas kemudahan dari-Mu
beramal dan beribadah
dalam nikmat waktu yang Kau berikan
Ya Allah ku tak mau ini semu
sia-sia tak berarti
beramal dan beribadah
Kau tak berkenan menerima
karena semua itu
terlintasi penyakit hati
penyebab ikhlasku
menjadi sirna dan mati
Ya Allah istighfarku pada-Mu
bersihkan dan jaga hatiku
luruskan niatku
semoga ikhlas terpatri slalu
rajab 1425
Kekuatan Ikhlas
oleh: Addy Aba Salma
Dapat digunakan untuk bertawasul
Ada sebuah riwayat yang lebih kurang seperti yang akan saya ceritakan dibawah ini:
Kisah ini adalah kisah tentang 3 orang pemuda yang sedang dalam perjalanan. Karena mereka kemalaman mereka bersitirahat di dalam goa, yang tidak lama kemudian tiba-tiba jatuh sebuah batu besar dari atas bukit dan batu itu menutupi mulut goa sampai akhirnya mereka tidak bisa keluar dari dalam goa. Dan mereka berkata tidak ada yang dapat menolong kita dari musibah ini, kecuali kita tawassul kepada Allah dengan amalan-amalan shalih yang ikhlas yang pernah kita kerjakan.
Pemuda pertama berdo’a kepada Allah, Ya Allah saya memiliki orangtua dan saya biasa memberikan susu untuk kedua orangtuaku, saya selalu mendahulukan memberikan susu kepada kedua orangtuaku sebelum aku berikan juga kepada keluargaku dan yang lainnya. Suatu hari saya lupa memberikan susu kepada kedua orangtuaku karena mengembala ternak, dan saya ingin memberikan susu kepadanya ternyata mereka sudah tidur, aku tidak ingin membangunkannya biar aku tunggu hinga fajar, padahal anak-anakku saat itu sedang menangis untuk di berikan susu, karena aku belum meberikan dahulu kepada kedua orang tuaku maka aku tidak memberikan susu itu kepada anakku. Ketika orangtua bangun dari tidurnya diwaktu fajar langsung aku berikan susu itu kepadanya. Ya Allah jika perbuatan aku itu perbuatan yang engkau nilai ikhlas karena Mu, maka tolong keluarkan aku dari goa ini. Maka bergeser batu yang menutupi goa itu sedikit.
Pemuda kedua berdo’a juga kepada Allah, Ya Allah saya sangat menyukai anak gadis paman saya. Karena aku sangat menyukainya aku mengajak dia untuk berzina dengan aku, tetapi ia selalu menolak. Pada suatu saat ia membutuhkan uang dan meminta bantuan dariku. Aku mau membantunya asalkan dia mau meyerahkan dirinya kepadaku, dan ia menyetujui. Aku suruh ia untuk datang kepadaku pada malam hari dan ia pun datang kepadaku. Ketika aku ingin menidurinya dan ia pun berkata “Takutlah engkau kepada Allah”, akupun tersadar dan aku tidak jadi melakukannya dan aku tinggalkan dia. Ya Allah jika kesadaranku untuk tidak melakukan perbuatan zina itu Ikhlas karena Engkau ya Allah, maka tolong keluarkan aku dari sini. Maka bergeser batu yang menutupi goa itu sedikit.
Pemuda ketigapun juga berdo’a kepada Allah, Ya Allah saya adalah seorang majikan dan mempunyai beberapa orang yang bekerja kepada saya, saya memberi gaji kepada mereka semua. Pada suatu hari saya memberikan gaji kepada mereka, tetapi ada seorang pekerja saya yang tidak datang mengambil gaji. Dan gaji orang tersebut saya belikan ternak dan di gembalakan oleh seorang pengembala sampai akhirnya berkembang biak ternak tersebut. Dan pada suatu ketika datanglah pekerja saya yang belum mengambil gaji itu untuk mengambil gajinya yang dulu. Dan saya tunjukkan ternak-ternak yang sudah berkembang biak beserta pengembalanya itu, saya katakan kepadanya “Itu semua ternak-ternak milikmu”, orang tersebut tidak percaya dan berkata “Tuan jangan mempermainkan saya”, “Saya tidak mempermainkan anda betul itu semua milik anda”. Dan akhirnya di ambilnya ternak-ternak itu semuanya. Ya Allah jika itu perbuatan yang engkau nilai ikhlas, maka tolong keluarkan aku dari sini. Maka bergeser batu yang menutupi goa itu sedikit.
Karena mulut goa yang tertutup batu itu sudah bisa untuk dilewati, akhirnya mereka dapat keluar dari goa tersebut dengan selamat.
(Diriwayatkan oleh Bukhari Muslim) terdapat dalam Kitab Hadist Riyadhus Shalihin Bab Niat Ikhlas
Dari kisah diatas dapat kita ambil hikmah, sebuah amalan yang kita lakukan dengan ikhlas dapat menjadi wasilah terkabulnya do’a yang kita panjatkan, larangan Allah yang kita tinggalkan dengan ikhlas juga dapat menjadi wasilah terkabulnya do’a yang kita panjatkan, amanah yang kita laksanakan dengan penuh keikhlasan juga dapat menjadi wasilah terkabulnya do’a yang kita panjatkan. Dan kisah dari hadist diatas para ulama menjadikan hadist itu dalil bahwa kita boleh berdo’a dengan bertawasul dengan amalan yang kita lakukan dengan ikhlas.
Terhindar dari penyesatan iblis
Iblis berusaha untuk mencoba menggoda manusia dari segala penjuru arah, dari depan, belakang, kanan dan kiri kita supaya kita tidak bersyukur (taat) kepada Allah SWT. Dan iblis menyerah untuk dapat menyesatkan seseorang yang didalam dirinya senantiasa terdapat keikhlasan.
Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat). (Qs. Al Araaf:16-17)
Artinya: Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka." (Qs. Al Hijr:39-40)
Syarat diterimanya amal
Dan yang terpenting dari ikhlas yaitu ikhlas adalah salah satu syarat diterimanya suatu amal ibadah yang kita perbuat. Amal ibadah yang kita lakukan tidak akan pernah diterima oleh Allah SWT, kecuali ada keikhlasan dalam melakukannya. Ketika amal kita diterima oleh Allah maka kita akan menuai hasilnya di akhirat kelak.
“…Beribadahlah kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya.” (Qs. Az-Zumar:2)
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus….” (Qs. Al Bayyinah:5)
Tidak ikhlas = Riya’
Lawan dari perbuatan yang ikhlas itu adalah riya’. Riya’ adalah salah satu penyakit hati yang disebut juga dengan syirik kecil. Kenapa disebut dengan syirik kecil karena perbuatan riya’ ditujukan oleh orang yang melakukannya untuk selain Allah SWT, yang dengan kata lain itu adalah syirik karena ada selain Allah yang ditujukan dalam perbuatannya itu.
"Sesuatu yang paling aku khawatirkan menimpa kamu sekalian ialah syirik paling kecil. Maka beliau ditanya tentang itu. Beliau berkata: Riya" (HR. Ahmad)
Kalau kita coba perhatikan surat yang ke-112 di dalam Al Qur’an itu namanya Al-Ikhlas dan kita semua sudah hafal surat itu tentunya, surat yang isinya sama dengan sepertiga dari Al-Qur’an. Kalau kita cari di dalam surat itu tidak ada kata ikhlas didalamnya, karena inti dari surat tersebut adalah Tauhid yaitu meng-Esa-kan Allah yang berarti tidak ada tuhan selain Allah. Dan itulah Ikhlas melakukan sesuatu hanya untuk Allah yang Maha Esa, bukan untuk yang lainnya.
Sedikit tentang ikhlas ini semoga bisa jadi motivasi khususnya untuk saya pribadi yang berusaha dan selalu berusaha untuk bisa senantiasa ikhlas dalam berbuat.
Wallahu a’lam Bishshawab
Dapat digunakan untuk bertawasul
Ada sebuah riwayat yang lebih kurang seperti yang akan saya ceritakan dibawah ini:
Kisah ini adalah kisah tentang 3 orang pemuda yang sedang dalam perjalanan. Karena mereka kemalaman mereka bersitirahat di dalam goa, yang tidak lama kemudian tiba-tiba jatuh sebuah batu besar dari atas bukit dan batu itu menutupi mulut goa sampai akhirnya mereka tidak bisa keluar dari dalam goa. Dan mereka berkata tidak ada yang dapat menolong kita dari musibah ini, kecuali kita tawassul kepada Allah dengan amalan-amalan shalih yang ikhlas yang pernah kita kerjakan.
Pemuda pertama berdo’a kepada Allah, Ya Allah saya memiliki orangtua dan saya biasa memberikan susu untuk kedua orangtuaku, saya selalu mendahulukan memberikan susu kepada kedua orangtuaku sebelum aku berikan juga kepada keluargaku dan yang lainnya. Suatu hari saya lupa memberikan susu kepada kedua orangtuaku karena mengembala ternak, dan saya ingin memberikan susu kepadanya ternyata mereka sudah tidur, aku tidak ingin membangunkannya biar aku tunggu hinga fajar, padahal anak-anakku saat itu sedang menangis untuk di berikan susu, karena aku belum meberikan dahulu kepada kedua orang tuaku maka aku tidak memberikan susu itu kepada anakku. Ketika orangtua bangun dari tidurnya diwaktu fajar langsung aku berikan susu itu kepadanya. Ya Allah jika perbuatan aku itu perbuatan yang engkau nilai ikhlas karena Mu, maka tolong keluarkan aku dari goa ini. Maka bergeser batu yang menutupi goa itu sedikit.
Pemuda kedua berdo’a juga kepada Allah, Ya Allah saya sangat menyukai anak gadis paman saya. Karena aku sangat menyukainya aku mengajak dia untuk berzina dengan aku, tetapi ia selalu menolak. Pada suatu saat ia membutuhkan uang dan meminta bantuan dariku. Aku mau membantunya asalkan dia mau meyerahkan dirinya kepadaku, dan ia menyetujui. Aku suruh ia untuk datang kepadaku pada malam hari dan ia pun datang kepadaku. Ketika aku ingin menidurinya dan ia pun berkata “Takutlah engkau kepada Allah”, akupun tersadar dan aku tidak jadi melakukannya dan aku tinggalkan dia. Ya Allah jika kesadaranku untuk tidak melakukan perbuatan zina itu Ikhlas karena Engkau ya Allah, maka tolong keluarkan aku dari sini. Maka bergeser batu yang menutupi goa itu sedikit.
Pemuda ketigapun juga berdo’a kepada Allah, Ya Allah saya adalah seorang majikan dan mempunyai beberapa orang yang bekerja kepada saya, saya memberi gaji kepada mereka semua. Pada suatu hari saya memberikan gaji kepada mereka, tetapi ada seorang pekerja saya yang tidak datang mengambil gaji. Dan gaji orang tersebut saya belikan ternak dan di gembalakan oleh seorang pengembala sampai akhirnya berkembang biak ternak tersebut. Dan pada suatu ketika datanglah pekerja saya yang belum mengambil gaji itu untuk mengambil gajinya yang dulu. Dan saya tunjukkan ternak-ternak yang sudah berkembang biak beserta pengembalanya itu, saya katakan kepadanya “Itu semua ternak-ternak milikmu”, orang tersebut tidak percaya dan berkata “Tuan jangan mempermainkan saya”, “Saya tidak mempermainkan anda betul itu semua milik anda”. Dan akhirnya di ambilnya ternak-ternak itu semuanya. Ya Allah jika itu perbuatan yang engkau nilai ikhlas, maka tolong keluarkan aku dari sini. Maka bergeser batu yang menutupi goa itu sedikit.
Karena mulut goa yang tertutup batu itu sudah bisa untuk dilewati, akhirnya mereka dapat keluar dari goa tersebut dengan selamat.
(Diriwayatkan oleh Bukhari Muslim) terdapat dalam Kitab Hadist Riyadhus Shalihin Bab Niat Ikhlas
Dari kisah diatas dapat kita ambil hikmah, sebuah amalan yang kita lakukan dengan ikhlas dapat menjadi wasilah terkabulnya do’a yang kita panjatkan, larangan Allah yang kita tinggalkan dengan ikhlas juga dapat menjadi wasilah terkabulnya do’a yang kita panjatkan, amanah yang kita laksanakan dengan penuh keikhlasan juga dapat menjadi wasilah terkabulnya do’a yang kita panjatkan. Dan kisah dari hadist diatas para ulama menjadikan hadist itu dalil bahwa kita boleh berdo’a dengan bertawasul dengan amalan yang kita lakukan dengan ikhlas.
Terhindar dari penyesatan iblis
Iblis berusaha untuk mencoba menggoda manusia dari segala penjuru arah, dari depan, belakang, kanan dan kiri kita supaya kita tidak bersyukur (taat) kepada Allah SWT. Dan iblis menyerah untuk dapat menyesatkan seseorang yang didalam dirinya senantiasa terdapat keikhlasan.
Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat). (Qs. Al Araaf:16-17)
Artinya: Iblis berkata: "Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka." (Qs. Al Hijr:39-40)
Syarat diterimanya amal
Dan yang terpenting dari ikhlas yaitu ikhlas adalah salah satu syarat diterimanya suatu amal ibadah yang kita perbuat. Amal ibadah yang kita lakukan tidak akan pernah diterima oleh Allah SWT, kecuali ada keikhlasan dalam melakukannya. Ketika amal kita diterima oleh Allah maka kita akan menuai hasilnya di akhirat kelak.
“…Beribadahlah kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya.” (Qs. Az-Zumar:2)
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus….” (Qs. Al Bayyinah:5)
Tidak ikhlas = Riya’
Lawan dari perbuatan yang ikhlas itu adalah riya’. Riya’ adalah salah satu penyakit hati yang disebut juga dengan syirik kecil. Kenapa disebut dengan syirik kecil karena perbuatan riya’ ditujukan oleh orang yang melakukannya untuk selain Allah SWT, yang dengan kata lain itu adalah syirik karena ada selain Allah yang ditujukan dalam perbuatannya itu.
"Sesuatu yang paling aku khawatirkan menimpa kamu sekalian ialah syirik paling kecil. Maka beliau ditanya tentang itu. Beliau berkata: Riya" (HR. Ahmad)
Kalau kita coba perhatikan surat yang ke-112 di dalam Al Qur’an itu namanya Al-Ikhlas dan kita semua sudah hafal surat itu tentunya, surat yang isinya sama dengan sepertiga dari Al-Qur’an. Kalau kita cari di dalam surat itu tidak ada kata ikhlas didalamnya, karena inti dari surat tersebut adalah Tauhid yaitu meng-Esa-kan Allah yang berarti tidak ada tuhan selain Allah. Dan itulah Ikhlas melakukan sesuatu hanya untuk Allah yang Maha Esa, bukan untuk yang lainnya.
Sedikit tentang ikhlas ini semoga bisa jadi motivasi khususnya untuk saya pribadi yang berusaha dan selalu berusaha untuk bisa senantiasa ikhlas dalam berbuat.
Wallahu a’lam Bishshawab
06 Juni 2009
Fenomena Jahiliyah
oleh: Addy Aba Salma
Sangat banyak perilaku-perilaku masyarakat arab pada masa jahiliyah yang sudah begitu rusak. Rusak sebenar-benarnya kerusakan. Perilaku-perilaku tersebut sudah sangat parah kerusakannya. Padahal sebelumnya masyarakat arab adalah masyarakat yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai Aqidah Tauhid peninggalan Millah Nabi Ibrahim as.
Mula awal masyarakat arab menjadi masyarakat yang sungguh jahiliyah adalah bermula dari seorang yang bernama AMR BIN LUHAYYI BIN QAMA’AH dari bani Khuza’ah. Dialah orang yang pertama kali memasukkan KEMUSYIRKAN kepada mereka dan mengajak untuk menyembah BERHALA.
Walaupun begitu tetapi masih ada masyarakat arab pada masa itu yang masih memegang Aqidah Tauhid, jumlah mereka tidak banyak dan sangatlah sedikit sekali. Kemudian lama-kelamaan karena dahsyatnya perkembangan kemusyrikan akhirnya masyarakat arab menjadi gelap gulita dari cahaya ketahuidan, mereka menjadi masyarakat yang sungguh jahiliyah.
Sedikit dibawah ini diantara perilaku-perilaku Jahiliyah pada masyarakat arab pada masa itu:
- Orang tua menguburkan hidup-hidup anak perempuannya ketika baru saja dilahirkan
Hal ini pernah dilakukan oleh Sahabat Umar ra. sebelum ia memeluk Islam. Umar sering meneteskan air matanya ketika ia teringat akan apa yang dilakukannya terhadap anak perempuannya waktu semasa Jahiliyah dahulu. Karena memang umar adalah sosok sahabat yang senantiasa bermuhasabah akan apa yang telah ia lakukan. Sahabat Umar ra. pernah berkata ”Hisablah diri kalian sebelum kalian di hisab”.
- Makanan dijadikah Tuhan (berhala)
Kejadian ini pun pernah terjadi oleh Sahabat Umar ra. di masa Jahilayahnya. Beliau membuat Tuhan (berhala) dari adonan kue, kemudian karena beliau lapar dimakannya Tuhan (berhala) yang dibuatnya dari adonan kue tersebut.
- Batu dijadikan Tuhan (berhala)
Seperti hal nya Sahabat Umar ra. yang membuat Tuhan (berhala) dari adonan kue pada masa jahiliyahnya. Banyak masyarakat jahiliyah pada masa itu yang menjadikan Batu sebagai Tuhan.
- Mendatangi Kahin (Dukun)
Masyarakat arab jahiliyah pada masa itu banyak yang mendatangi kahin (dukun). Para Kahin itu dipercaya segala apa yang diucapkannya, segala apa yang diramalnya. Sungguh masyarakat jahiliyah itu sangat ketergantungannya kepada kahin. Setiap apa yang ingin dilakukannya, apa yang ingin diingininya, apapun bergantung dari ramalan si kahin. Padahal sebenarnya para Kahin itu tidak sanggup untuk mengetahui apapun, apa yang di ucap, apa yang diramal adalah kebohongannya. Tetapi begitulah apa yang terjadi pada masyarakat arab jahiliyah pada masa itu, karena mereka hanya menuruti hawa nafsunya sendiri.
Itulah sedikit diantara perilaku-perilaku masyarakat jahiliyah yang sebenarnya akhlak mereka telah rusak, Aqidah Tauhid sudah sirna dari mereka. Oleh karena itu Nabi Muhammad SAW diutus oleh Allah SWT Ke muka bumi ini diantara tugasnya adalah menyempurnakan akhlak manusia yang telah rusak, mendakwahkan kembali manusia hanya untuk bertuhankan Allah SWT semata, seperti halnya nabi-nabi sebelumnya. Beliau adalah Al Khataman Nabiyin penutup para nabi, tidak ada nabi setelah diutusnya Nabi Muhammad SAW.
”Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak.” (HR. Al-Bukhari)
”Katakanlah: Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan Yang Esa". Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya.”(Qs. Al Kahfi:110)
”Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Qs. Al Ahzab:40)
Fenomena Jahiliyah tersebut juga terjadi di jaman sekarang. Bacalah koran, lihatlah televisi atau dengarlah radio. Fenomena jahiliyah itu memang benar terjadi, tidak jauh-jauh di negara tetangga, fenomena jahiliyah itu ada di negara kita, negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, INDONESIA.
- Orang tua membunuh hidup-hidup anak perempuan/laki-lakinya ketika belum saatnya dilahirkan
Lebih dahsyat lagi dari perilaku orang-orang jahiliyah. Belum juga janin itu didalam rahim tumbuh menjadi seonggok bayi yang mungil, sang orang tua sudah membunuhnya dengan melakukan ABORSI. Sungguh lebih dahsyat dari prilaku orang-orang jahiliyah, yang masih membiarkan anaknya menghirup udara dunia walau hanya dalam hitungan detik. Itu pun kalau sang jabang bayi itu perempuan, tetapi kalau sang jabang bayi itu laki-laki masih dibiarkannya hidup dan malah akan dirawatnya sebaik-baiknya. Tetapi tidak untuk orang jahiliyah jaman sekarang, janin yang di rahim itu perempuan ataupun laki-laki tetap mereka bunuh dengan melakukannya dengan ABORSI.
Perilaku dahsyat ini sedang marak terjadi di Ibukota Negara berpenduduk Muslim terbesar ini dan juga mungkin terjadi di wilayah-wilayah lainnya akibat dari rusaknya akhlak masyarakat. Itu semua terjadi ketika hawa nafsu yang mendominasinya. Hawa nafsu untuk kenikmatan sesaat. Hawa nafsu tidak ingin bertanggung jawab apa yang telah dilakukannya. Hawa nafsu karena malu jika sang jabang bayi terlahir tanpa ayah. Kemudian berakhir dengan hawa nafsu ingin membunuh sang janin tak berdosa dengan melakukannya dengan ABORSI. Naudzubillahimin dzalik...
- Makanan dijadikah Tuhan
Belum lama ini dalam menyambut bulan mulud (kalender jawa) di salah satu daerah di Indonesia mengadakan acara muludan. Dalam acara itu ada makanan-makanan yang sudah disiapkan dari semalamnya. Sebelum acara dimulai esok hari, semalaman para ”kiyai” melakukan wirid. Pada pagi harinya acara muludan di mulai dan masyarakat sekitar berebutan untuk mendapatkan makanan yang sudah disiapkan dari semalam. Mereka menyakini dengan memakan makanan tersebut mereka akan medapatkan KEBERKAHAN.
KEBERKAHAN sungguh hanya datang dari Allah SWT untuk hamba-Nya yang senantiasa berjalan pada rel KERIDHOAN-NYA. Keberkahan tidak datang dari sebuah MAKANAN yang di wiridkan oleh seorang ”kiyai”.
Padahal acara itu dimaksudnya dalam memperingati hari lahirnya Nabi Muhammad SAW, tetapi dinodai dengan hal-hal yang merusak AQIDAH. Allah SWT tidak meridhoi acara seperti itu dan tidak akan pernah menurunkan KEBERKAHAN-NYA.
- Batu dijadikan Tuhan
Melihat kasus pengobatan alternatif baru-baru ini begitu kritis sekali AQIDAH umat Islam saat ini. Mereka mempercayai sebuah BATU yang dianggap dapat menyembuhkan suatu penyakit. Mereka rela antri seharian, berdesak-desakan bahkan sampai ada yang meninggal karena terlalu lama mengantri dan berdesak-desakan ketika hendak berobat kepada pemilik batu tersebut, seorang bocah bernama PONORI.
Ketika diberi ujian sakit seharusnyalah kita bersabar dan berikhtiar untuk tetap mencari solusi pengobatan yang bebas dari SYIRIK. Jangan terus mencari alternatif pengobatan yang mendekati syirik. Mendatangi seseorang yang dapat menyembuhkan suatu penyakit dengan bantuan sebuah BATU yang menyakini batu tersebut dapat menyembuhkan adalah dilarang dalam Islam, karena itu adalah perbuatan syirik. Majelis Ulama Indonesia pun sudah mengeluarkan fatwa mengenai pengobatan alternatif yang dilakukan oleh bocah kecil Ponori dengan media batu, bahwa hal tersebut adalah syirik.
- Mendatangi Paranormal, Orang Pintar atau Penasehat Spiritual
Karena jaman sudah modern, Kahin jaman sekarangpun ogah dirinya dipanggil Kahin (dukun), mereka menamakan dirinya dengan PARANORMAL, ORANG PINTAR atau PENASEHAT SPIRITUAL, mungkin supaya lebih banyak pasien yang akan datang kepadanya. Apapun namanya mereka yang menamakan dirinya paranormal, orang pintar atau penasihat spiritual itu sebenarnya adalah seorang kahin (dukun). Karena pada kenyataannya mereka berpraktek seperti halnya seorang kahin.
Kahin jaman sekarangpun melek tekhnologi, mereka mengiklankan kemampuan dirinya melalui iklan di televisi maupun di koran-koran, memberikan kemudahan kepada pasien-pasiennya dengan fasilitas Short Message Service (SMS) melalui Handphone, Ketik REG spasi RAMAL kirim bla..bla...bla... dan masih banyak lagi iklan lainnya yang seperti itu wara-wiri di koran maupun televisi.
Bacalah hadist sahih ini: "Barangsiapa yang mendatangi seorang dukun lalu mempercayai apa yang dikatakannya maka dia telah kafir kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad Shallallahu Alahi wa Sallam." (HR. At-Tirmidzi)
Sungguh jangan sampai kita dikatakan telah kafir kepada apa yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW hanya karena mendatangi dan mempercayai apa yang dikatakan seorang Paranormal, Orang Pintar, Penasihat Spiritual yang sebenarnya mereka adalah seorang kahin.
Sedikit Solusi
Untuk membentengi diri kita dari perilaku-perilaku jahiliyah seperti diatas maka tingkatkanlah kualitas iman dan taqwa kita. Kita pelihara iman dan taqwa kita dengan senantiasa beribadah kepada Allah SWT. Jangan sampai kualitas iman dan taqwa kita dari hari ke hari kian menurun, kita tidak berusaha untuk menambah kualitasnya. Karena memang iman pada diri kita berfluktuasi, kadang bertambah kadang menurun, berusahalah untuk bertambah kualitasnya.
Mulailah dari diri sendiri supaya kita mudah untuk mengajak istri dan anak-anak kita untuk beribadah kepada Allah SWT. Karena bagaimana mungkin kita bisa menginginkan keluarga kita menjalankan nilai-nilai islam kalau seorang Pimpinan keluarganya tidak mencontohkan kepada anggota keluarganya. Ketahuilah wahai kita para Pemimpin keluarga bahwa Allah SWT telah berfirman di dalam Al Qur’an:
”Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka...” (Qs. At Tahrim:6)
Para Pemimpin keluarga diperintah untuk memelihara dirinya dan juga keluarganya, istri dan anak-anaknya supaya selamat dari perilaku-perilaku jahiliyah yang dapat menjerumuskan kita masuk ke dalam api neraka. Berdakwah kepada anggota keluarga adalah juga diperintahkan oleh Allah SWT, firmannya didalam Al Qur’an: ”Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat.” (Qs. Asy Syu'araa':214)
Dengan memulainya dari diri kita sendiri dan keluarga kita, maka akan terbentuk keluarga yang menjalankan nilai-nilai islam. Kalau ini diterapkan dari setiap keluarga muslim maka akan terbentuk masyarakat yang islami. Dengan suasana masyarakat yang islami ini maka kita akan terhindar dari perilaku-perilaku jahiliyah yang melanggar syariat Islam. Insya Allah.
...Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. (Qs. Al Fatiha:6-7)
Amin... amin... Ya Rabbal ’alamin
Wallahu a’lam Bishshawab
Sangat banyak perilaku-perilaku masyarakat arab pada masa jahiliyah yang sudah begitu rusak. Rusak sebenar-benarnya kerusakan. Perilaku-perilaku tersebut sudah sangat parah kerusakannya. Padahal sebelumnya masyarakat arab adalah masyarakat yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai Aqidah Tauhid peninggalan Millah Nabi Ibrahim as.
Mula awal masyarakat arab menjadi masyarakat yang sungguh jahiliyah adalah bermula dari seorang yang bernama AMR BIN LUHAYYI BIN QAMA’AH dari bani Khuza’ah. Dialah orang yang pertama kali memasukkan KEMUSYIRKAN kepada mereka dan mengajak untuk menyembah BERHALA.
Walaupun begitu tetapi masih ada masyarakat arab pada masa itu yang masih memegang Aqidah Tauhid, jumlah mereka tidak banyak dan sangatlah sedikit sekali. Kemudian lama-kelamaan karena dahsyatnya perkembangan kemusyrikan akhirnya masyarakat arab menjadi gelap gulita dari cahaya ketahuidan, mereka menjadi masyarakat yang sungguh jahiliyah.
Sedikit dibawah ini diantara perilaku-perilaku Jahiliyah pada masyarakat arab pada masa itu:
- Orang tua menguburkan hidup-hidup anak perempuannya ketika baru saja dilahirkan
Hal ini pernah dilakukan oleh Sahabat Umar ra. sebelum ia memeluk Islam. Umar sering meneteskan air matanya ketika ia teringat akan apa yang dilakukannya terhadap anak perempuannya waktu semasa Jahiliyah dahulu. Karena memang umar adalah sosok sahabat yang senantiasa bermuhasabah akan apa yang telah ia lakukan. Sahabat Umar ra. pernah berkata ”Hisablah diri kalian sebelum kalian di hisab”.
- Makanan dijadikah Tuhan (berhala)
Kejadian ini pun pernah terjadi oleh Sahabat Umar ra. di masa Jahilayahnya. Beliau membuat Tuhan (berhala) dari adonan kue, kemudian karena beliau lapar dimakannya Tuhan (berhala) yang dibuatnya dari adonan kue tersebut.
- Batu dijadikan Tuhan (berhala)
Seperti hal nya Sahabat Umar ra. yang membuat Tuhan (berhala) dari adonan kue pada masa jahiliyahnya. Banyak masyarakat jahiliyah pada masa itu yang menjadikan Batu sebagai Tuhan.
- Mendatangi Kahin (Dukun)
Masyarakat arab jahiliyah pada masa itu banyak yang mendatangi kahin (dukun). Para Kahin itu dipercaya segala apa yang diucapkannya, segala apa yang diramalnya. Sungguh masyarakat jahiliyah itu sangat ketergantungannya kepada kahin. Setiap apa yang ingin dilakukannya, apa yang ingin diingininya, apapun bergantung dari ramalan si kahin. Padahal sebenarnya para Kahin itu tidak sanggup untuk mengetahui apapun, apa yang di ucap, apa yang diramal adalah kebohongannya. Tetapi begitulah apa yang terjadi pada masyarakat arab jahiliyah pada masa itu, karena mereka hanya menuruti hawa nafsunya sendiri.
Itulah sedikit diantara perilaku-perilaku masyarakat jahiliyah yang sebenarnya akhlak mereka telah rusak, Aqidah Tauhid sudah sirna dari mereka. Oleh karena itu Nabi Muhammad SAW diutus oleh Allah SWT Ke muka bumi ini diantara tugasnya adalah menyempurnakan akhlak manusia yang telah rusak, mendakwahkan kembali manusia hanya untuk bertuhankan Allah SWT semata, seperti halnya nabi-nabi sebelumnya. Beliau adalah Al Khataman Nabiyin penutup para nabi, tidak ada nabi setelah diutusnya Nabi Muhammad SAW.
”Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak.” (HR. Al-Bukhari)
”Katakanlah: Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan Yang Esa". Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya.”(Qs. Al Kahfi:110)
”Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Qs. Al Ahzab:40)
Fenomena Jahiliyah tersebut juga terjadi di jaman sekarang. Bacalah koran, lihatlah televisi atau dengarlah radio. Fenomena jahiliyah itu memang benar terjadi, tidak jauh-jauh di negara tetangga, fenomena jahiliyah itu ada di negara kita, negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, INDONESIA.
- Orang tua membunuh hidup-hidup anak perempuan/laki-lakinya ketika belum saatnya dilahirkan
Lebih dahsyat lagi dari perilaku orang-orang jahiliyah. Belum juga janin itu didalam rahim tumbuh menjadi seonggok bayi yang mungil, sang orang tua sudah membunuhnya dengan melakukan ABORSI. Sungguh lebih dahsyat dari prilaku orang-orang jahiliyah, yang masih membiarkan anaknya menghirup udara dunia walau hanya dalam hitungan detik. Itu pun kalau sang jabang bayi itu perempuan, tetapi kalau sang jabang bayi itu laki-laki masih dibiarkannya hidup dan malah akan dirawatnya sebaik-baiknya. Tetapi tidak untuk orang jahiliyah jaman sekarang, janin yang di rahim itu perempuan ataupun laki-laki tetap mereka bunuh dengan melakukannya dengan ABORSI.
Perilaku dahsyat ini sedang marak terjadi di Ibukota Negara berpenduduk Muslim terbesar ini dan juga mungkin terjadi di wilayah-wilayah lainnya akibat dari rusaknya akhlak masyarakat. Itu semua terjadi ketika hawa nafsu yang mendominasinya. Hawa nafsu untuk kenikmatan sesaat. Hawa nafsu tidak ingin bertanggung jawab apa yang telah dilakukannya. Hawa nafsu karena malu jika sang jabang bayi terlahir tanpa ayah. Kemudian berakhir dengan hawa nafsu ingin membunuh sang janin tak berdosa dengan melakukannya dengan ABORSI. Naudzubillahimin dzalik...
- Makanan dijadikah Tuhan
Belum lama ini dalam menyambut bulan mulud (kalender jawa) di salah satu daerah di Indonesia mengadakan acara muludan. Dalam acara itu ada makanan-makanan yang sudah disiapkan dari semalamnya. Sebelum acara dimulai esok hari, semalaman para ”kiyai” melakukan wirid. Pada pagi harinya acara muludan di mulai dan masyarakat sekitar berebutan untuk mendapatkan makanan yang sudah disiapkan dari semalam. Mereka menyakini dengan memakan makanan tersebut mereka akan medapatkan KEBERKAHAN.
KEBERKAHAN sungguh hanya datang dari Allah SWT untuk hamba-Nya yang senantiasa berjalan pada rel KERIDHOAN-NYA. Keberkahan tidak datang dari sebuah MAKANAN yang di wiridkan oleh seorang ”kiyai”.
Padahal acara itu dimaksudnya dalam memperingati hari lahirnya Nabi Muhammad SAW, tetapi dinodai dengan hal-hal yang merusak AQIDAH. Allah SWT tidak meridhoi acara seperti itu dan tidak akan pernah menurunkan KEBERKAHAN-NYA.
- Batu dijadikan Tuhan
Melihat kasus pengobatan alternatif baru-baru ini begitu kritis sekali AQIDAH umat Islam saat ini. Mereka mempercayai sebuah BATU yang dianggap dapat menyembuhkan suatu penyakit. Mereka rela antri seharian, berdesak-desakan bahkan sampai ada yang meninggal karena terlalu lama mengantri dan berdesak-desakan ketika hendak berobat kepada pemilik batu tersebut, seorang bocah bernama PONORI.
Ketika diberi ujian sakit seharusnyalah kita bersabar dan berikhtiar untuk tetap mencari solusi pengobatan yang bebas dari SYIRIK. Jangan terus mencari alternatif pengobatan yang mendekati syirik. Mendatangi seseorang yang dapat menyembuhkan suatu penyakit dengan bantuan sebuah BATU yang menyakini batu tersebut dapat menyembuhkan adalah dilarang dalam Islam, karena itu adalah perbuatan syirik. Majelis Ulama Indonesia pun sudah mengeluarkan fatwa mengenai pengobatan alternatif yang dilakukan oleh bocah kecil Ponori dengan media batu, bahwa hal tersebut adalah syirik.
- Mendatangi Paranormal, Orang Pintar atau Penasehat Spiritual
Karena jaman sudah modern, Kahin jaman sekarangpun ogah dirinya dipanggil Kahin (dukun), mereka menamakan dirinya dengan PARANORMAL, ORANG PINTAR atau PENASEHAT SPIRITUAL, mungkin supaya lebih banyak pasien yang akan datang kepadanya. Apapun namanya mereka yang menamakan dirinya paranormal, orang pintar atau penasihat spiritual itu sebenarnya adalah seorang kahin (dukun). Karena pada kenyataannya mereka berpraktek seperti halnya seorang kahin.
Kahin jaman sekarangpun melek tekhnologi, mereka mengiklankan kemampuan dirinya melalui iklan di televisi maupun di koran-koran, memberikan kemudahan kepada pasien-pasiennya dengan fasilitas Short Message Service (SMS) melalui Handphone, Ketik REG spasi RAMAL kirim bla..bla...bla... dan masih banyak lagi iklan lainnya yang seperti itu wara-wiri di koran maupun televisi.
Bacalah hadist sahih ini: "Barangsiapa yang mendatangi seorang dukun lalu mempercayai apa yang dikatakannya maka dia telah kafir kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad Shallallahu Alahi wa Sallam." (HR. At-Tirmidzi)
Sungguh jangan sampai kita dikatakan telah kafir kepada apa yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW hanya karena mendatangi dan mempercayai apa yang dikatakan seorang Paranormal, Orang Pintar, Penasihat Spiritual yang sebenarnya mereka adalah seorang kahin.
Sedikit Solusi
Untuk membentengi diri kita dari perilaku-perilaku jahiliyah seperti diatas maka tingkatkanlah kualitas iman dan taqwa kita. Kita pelihara iman dan taqwa kita dengan senantiasa beribadah kepada Allah SWT. Jangan sampai kualitas iman dan taqwa kita dari hari ke hari kian menurun, kita tidak berusaha untuk menambah kualitasnya. Karena memang iman pada diri kita berfluktuasi, kadang bertambah kadang menurun, berusahalah untuk bertambah kualitasnya.
Mulailah dari diri sendiri supaya kita mudah untuk mengajak istri dan anak-anak kita untuk beribadah kepada Allah SWT. Karena bagaimana mungkin kita bisa menginginkan keluarga kita menjalankan nilai-nilai islam kalau seorang Pimpinan keluarganya tidak mencontohkan kepada anggota keluarganya. Ketahuilah wahai kita para Pemimpin keluarga bahwa Allah SWT telah berfirman di dalam Al Qur’an:
”Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka...” (Qs. At Tahrim:6)
Para Pemimpin keluarga diperintah untuk memelihara dirinya dan juga keluarganya, istri dan anak-anaknya supaya selamat dari perilaku-perilaku jahiliyah yang dapat menjerumuskan kita masuk ke dalam api neraka. Berdakwah kepada anggota keluarga adalah juga diperintahkan oleh Allah SWT, firmannya didalam Al Qur’an: ”Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat.” (Qs. Asy Syu'araa':214)
Dengan memulainya dari diri kita sendiri dan keluarga kita, maka akan terbentuk keluarga yang menjalankan nilai-nilai islam. Kalau ini diterapkan dari setiap keluarga muslim maka akan terbentuk masyarakat yang islami. Dengan suasana masyarakat yang islami ini maka kita akan terhindar dari perilaku-perilaku jahiliyah yang melanggar syariat Islam. Insya Allah.
...Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. (Qs. Al Fatiha:6-7)
Amin... amin... Ya Rabbal ’alamin
Wallahu a’lam Bishshawab
04 Juni 2009
Sekali Merengkuh Dayung, Satu Dua Pulau Terlampaui
oleh: Addy Aba Salma
Setiap kali kita bertemu dengan teman, sahabat, rekan sekantor atau famili, biasanya kita akan berjabatan tangan. Apalagi kalau sudah lama tidak bersua, jabat tangan itu pasti erat sekali dan lama untuk dilepaskan, kaya’ ada lem nya... Sebelum berjabat tangan ketika bertemu teman, sahabat, rekan sekantor atau famili kita ucapkanlah salam ”Assalamu’alaikum...” tentunya jika teman, sahabat, rekan sekantor atau famili kita itu beragama Islam. Pastinya lagi tidak ketinggalan senyuman yang kita tujukan kepadanya :)...
Kalau dikalangan aktifis dakwah atau anak Rohis (kalo’ masih sekolah atau kuliah Anak Rohis, tapi kalo udah kerja disebutnye BAPAK ROHIS kali ye...) biasanya selain berjabat tangan mereka juga saling menempelkan pipi kanannya dan pipi kirinya, bukan cipika cipiki lho... Jangan lakukan ini kalau dengan wanita, kalau dengan istri? Tafadhol Akhi...
Hal diatas tetunya sering kita lakukan. Ada beberapa fadhilah amal yang terlakukan dalam sekali perjumpaan itu. Pertama adalah fadhilah memberi salam atau menjawab salam, kedua fadhilah berjabatan tangan, ketiga fadhilah saling memberi senyuman. Alhamdulilah... sekali merengkuh dayung, satu dua pulau terlampaui... sekali berjumpa, satu dua fadhilah amal kita dapatkan, masing-masing memiliki fadhilahnya sendiri-sendiri. Dibawah ini adalah beberapa hadist mengenai fadhilah-fadhilahnya tersebut:
Pertama: Fadhilah memberi salam atau menjawab salam
”Ada seseorang yang datang kepada Nabi SAW dan mengucapkan: ”Assalamu’alaikum” salam itu dijawab oleh Beliau, dan ia duduk. Kemudian Beliau bersabda: ”Sepuluh”. Setelah itu datang lagi seseorang dan mengucapkan ”Assalamu’alaikum warahmatullah” salam itu dijawab oleh Beliau, dan ia duduk. Kemudian Beliau bersabda: ”Duapuluh”. Setelah itu datang lagi seseorang dan mengucapkan ”Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh” salam itu dijawab oleh Beliau, dan ia duduk. Kemudian Beliau bersabda: ”Tigapuluh”.” (HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi)
Kedua: Fadhilah berjabatan tangan
”Dua orang Islam yang bertemu lalu berjabatan tangan maka dosa kedua orang itu diampuni sebelum keduanya berpisah.” (HR. Abu Daud)
Ketiga: Fadhilah memberi senyuman
"Senyumanmu di wajah saudaramu adalah sedekah." (HR. Bukhari dan Muslim)
Hal yang lain adalah ketika kita melaksanakan ibadah sholat berjamaah ke masjid, itupun juga banyak sekali fadhilah yang kita dapatkan. Pertama adalah fadhilah berjalan menuju ke masjid, kedua fadhilah waktu terkabulnya do’a yaitu antara adzan dan iqamah, ketiga fadhilah silaturrahim, keempat fadhilah shalat berjamaah, kelima fadhilah waktu terkabulnya do’a lagi yaitu setelah sholat fardhu. Alhamdulilah... sekali merengkuh dayung, satu dua pulau terlampaui... Oleh karenanya berusahalah untuk melaksanakan ibadah shalat berjamaah di masjid, apalagi shalat isya’ dan shalat subuh. Dibawah ini adalah beberapa hadist mengenai fadhilah-fadhilah tersebut:
Pertama: Fadhilah berjalan menuju ke masjid
”Barangsiapa yang bersuci dirumahnya kemudian ia pergi ke salah satu rumah Allah (Masjid) untuk menunaikan salah satu dari kewajiban-kewajiban Allah (Shalat) maka langkah-langkahnya yang satu dapat menghapus dosa dan yang lainnya dapat mengangkat derajatnya.” (HR. Muslim)
Kedua: Fadhilah waktu terkabulnya do’a yaitu antara adzan dan iqamah
”Doa itu tidak ditolak antara adzan dan iqamah, maka berdoalah” (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban)
Ketiga: Fadhilah silaturrahim
“...dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. (Qs. An-Nisa’:1)
”Barangsiapa ingin diluaskan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturrahim” (HR. Bukhari)
Keempat: Fadhilah shalat berjamaah
”Shalat berjama’ah itu lebih utama daripada shalat sendirian dengan dua puluh tujuh derajat.” (HR. Bukhari Muslim)
“Barangsiapa yang sholat Isya’ berjamaah maka seakan-akan dia telah sholat setengah malam. Dan barangsiapa sholat Subuh berjamaah maka seakan-akan dia telah melaksanakan sholat malam satu malam penuh.” (HR. Muslim)
Kelima: Fadhilah waktu terkabulnya do’a lagi yaitu setelah sholat fardhu
”Dan bertasbihlah kamu kepadaNya di malam hari dan selesai sholat.” (Qs. Qaaf:40)
”Rasulullah SAW ditanya tentang kapan doa yang paling didengar (oleh Allah), maka beliau bersabda: ”Tengah malam terakhir dan setelah sholat-sholat yang diwajibkan”.” (HR. At-Tirmidzi)
Banyak lagi dari sesuatu amal yang kita lakukan, kita mendapatkan juga banyak fadhilah-fadhilah amal yang lainnya, sekali merengkuh dayung, satu dua pulau terlampaui. Semoga ini bisa menjadi sebuah motivasi bagi kita semua untuk senantiasa menjalankan sunah-sunah Nabi Muhammad SAW, dan semoga kita adalah termasuk golongan orang-orang yang akan mendapatkan syafa’atnya di yaumul akhir kelak.
Wallahu a’lam bishshawab
Setiap kali kita bertemu dengan teman, sahabat, rekan sekantor atau famili, biasanya kita akan berjabatan tangan. Apalagi kalau sudah lama tidak bersua, jabat tangan itu pasti erat sekali dan lama untuk dilepaskan, kaya’ ada lem nya... Sebelum berjabat tangan ketika bertemu teman, sahabat, rekan sekantor atau famili kita ucapkanlah salam ”Assalamu’alaikum...” tentunya jika teman, sahabat, rekan sekantor atau famili kita itu beragama Islam. Pastinya lagi tidak ketinggalan senyuman yang kita tujukan kepadanya :)...
Kalau dikalangan aktifis dakwah atau anak Rohis (kalo’ masih sekolah atau kuliah Anak Rohis, tapi kalo udah kerja disebutnye BAPAK ROHIS kali ye...) biasanya selain berjabat tangan mereka juga saling menempelkan pipi kanannya dan pipi kirinya, bukan cipika cipiki lho... Jangan lakukan ini kalau dengan wanita, kalau dengan istri? Tafadhol Akhi...
Hal diatas tetunya sering kita lakukan. Ada beberapa fadhilah amal yang terlakukan dalam sekali perjumpaan itu. Pertama adalah fadhilah memberi salam atau menjawab salam, kedua fadhilah berjabatan tangan, ketiga fadhilah saling memberi senyuman. Alhamdulilah... sekali merengkuh dayung, satu dua pulau terlampaui... sekali berjumpa, satu dua fadhilah amal kita dapatkan, masing-masing memiliki fadhilahnya sendiri-sendiri. Dibawah ini adalah beberapa hadist mengenai fadhilah-fadhilahnya tersebut:
Pertama: Fadhilah memberi salam atau menjawab salam
”Ada seseorang yang datang kepada Nabi SAW dan mengucapkan: ”Assalamu’alaikum” salam itu dijawab oleh Beliau, dan ia duduk. Kemudian Beliau bersabda: ”Sepuluh”. Setelah itu datang lagi seseorang dan mengucapkan ”Assalamu’alaikum warahmatullah” salam itu dijawab oleh Beliau, dan ia duduk. Kemudian Beliau bersabda: ”Duapuluh”. Setelah itu datang lagi seseorang dan mengucapkan ”Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh” salam itu dijawab oleh Beliau, dan ia duduk. Kemudian Beliau bersabda: ”Tigapuluh”.” (HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi)
Kedua: Fadhilah berjabatan tangan
”Dua orang Islam yang bertemu lalu berjabatan tangan maka dosa kedua orang itu diampuni sebelum keduanya berpisah.” (HR. Abu Daud)
Ketiga: Fadhilah memberi senyuman
"Senyumanmu di wajah saudaramu adalah sedekah." (HR. Bukhari dan Muslim)
Hal yang lain adalah ketika kita melaksanakan ibadah sholat berjamaah ke masjid, itupun juga banyak sekali fadhilah yang kita dapatkan. Pertama adalah fadhilah berjalan menuju ke masjid, kedua fadhilah waktu terkabulnya do’a yaitu antara adzan dan iqamah, ketiga fadhilah silaturrahim, keempat fadhilah shalat berjamaah, kelima fadhilah waktu terkabulnya do’a lagi yaitu setelah sholat fardhu. Alhamdulilah... sekali merengkuh dayung, satu dua pulau terlampaui... Oleh karenanya berusahalah untuk melaksanakan ibadah shalat berjamaah di masjid, apalagi shalat isya’ dan shalat subuh. Dibawah ini adalah beberapa hadist mengenai fadhilah-fadhilah tersebut:
Pertama: Fadhilah berjalan menuju ke masjid
”Barangsiapa yang bersuci dirumahnya kemudian ia pergi ke salah satu rumah Allah (Masjid) untuk menunaikan salah satu dari kewajiban-kewajiban Allah (Shalat) maka langkah-langkahnya yang satu dapat menghapus dosa dan yang lainnya dapat mengangkat derajatnya.” (HR. Muslim)
Kedua: Fadhilah waktu terkabulnya do’a yaitu antara adzan dan iqamah
”Doa itu tidak ditolak antara adzan dan iqamah, maka berdoalah” (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban)
Ketiga: Fadhilah silaturrahim
“...dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. (Qs. An-Nisa’:1)
”Barangsiapa ingin diluaskan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturrahim” (HR. Bukhari)
Keempat: Fadhilah shalat berjamaah
”Shalat berjama’ah itu lebih utama daripada shalat sendirian dengan dua puluh tujuh derajat.” (HR. Bukhari Muslim)
“Barangsiapa yang sholat Isya’ berjamaah maka seakan-akan dia telah sholat setengah malam. Dan barangsiapa sholat Subuh berjamaah maka seakan-akan dia telah melaksanakan sholat malam satu malam penuh.” (HR. Muslim)
Kelima: Fadhilah waktu terkabulnya do’a lagi yaitu setelah sholat fardhu
”Dan bertasbihlah kamu kepadaNya di malam hari dan selesai sholat.” (Qs. Qaaf:40)
”Rasulullah SAW ditanya tentang kapan doa yang paling didengar (oleh Allah), maka beliau bersabda: ”Tengah malam terakhir dan setelah sholat-sholat yang diwajibkan”.” (HR. At-Tirmidzi)
Banyak lagi dari sesuatu amal yang kita lakukan, kita mendapatkan juga banyak fadhilah-fadhilah amal yang lainnya, sekali merengkuh dayung, satu dua pulau terlampaui. Semoga ini bisa menjadi sebuah motivasi bagi kita semua untuk senantiasa menjalankan sunah-sunah Nabi Muhammad SAW, dan semoga kita adalah termasuk golongan orang-orang yang akan mendapatkan syafa’atnya di yaumul akhir kelak.
Wallahu a’lam bishshawab
Dalam Urusan Melihat Dunia Dan Urusan Melihat Akhirat
oleh: Addy Aba Salma
Dalam urusan dunia kita seharusnya melihat kebawah maka kita akan senantiasa bersyukur akan nikmat Allah yang diberikannya kepada kita saat ini. Ketika dalam urusan dunia ini kita melihat keatas maka kita akan sulit untuk mensyukuri nikmat, yang ada kita akan selalu merasa kurang dan kurang. Tetangga kita beli motor baru keluaran terbaru, jidat di kepala kita tempel dengan satu tempel koyo karena kita kepusingan sendiri melihat tetangga yang baru saja membeli motor. Apalagi tetangga kita beli kendaraan roda empat, mungkin tempel koyo yang nempel dijidat kita 2 atau 3 buah, karena adanya iri dan dengki dan ditambah kepusingan sendiri melihat tetangga kita yang beli mobil baru itu. Capek deh...
Kita syukuri apa yang telah Allah berikan kepada kita saat ini. Kalau saat ini Allah baru memberikan nikmat kepada kita sebuah motor keluaran tahun 2000 syukuri nikmat itu. Coba kita lihat kebawah, masih banyak mereka yang memiliki motor keluaran tahun 1990 atau masih banyak juga mereka yang belum memiliki motor tapi hanya memiliki sepeda ontel dan masih banyak juga yang tidak memiliki motor ataupun sepeda ontel. Oleh karenanya ketika kita dalam urusan dunia melihat kebawah maka kita akan senantiasa bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan kepada kita saat ini. Dan Allah akan menambahkan nikmat kepada orang-orang yang senantiasa bersyukur akan nikmat-Nya. "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." (Qs. Ibrahim:7)
Dalam urusan akhirat sejatinya kita harus melihat keatas. Dalam urusan akhirat ini tidak lepas dari urusan ibadah kepada Allah SWT. Kita akan merasa kurang dan kurang dalam beribadah kepada Allah SWT jika kita melihat keatas. Kita harus melihat orang-orang sholeh beribadah, mereka yang rajin, tekun dan semangat dalam beribadah.
Selama ini mungkin kita merasa sudah cukup dengan melakukan shalat 5 waktu tanpa menambahkan jenis ibadah ibadah lainnya. Mereka berkata “masih mending gue shalat, noh masih banyak yang nggak shalat…”, “aduh… baca Al-Qur’an? nggak sempet neh… tapi khan gue shalat 5 waktu, cukup shalat dulu aje deh…” bahkan ada yang parah lagi, ada sebagian dimasyarakat kita mereka berpuasa pada saat bulan ramadhan tetapi shalatnya masih bolong, ini terjadi karena kita melihat kebawah dalam urusan akhirat, karenanya kita merasa cukup dengan ibadah yang telah kita lakukan, padahal masih banyak amaliah-amaliah yang belum kita kerjakan. Fastabiqul Khairat ajakan Allah di dalam Al Qur’an (Qs Al Baqarah:148, Al Maidah:48) yang dengan itu kita disuruh berlomba-lomba dalam kebenaran, dalam berbuat kebajikan, dalam beramal sholeh, dalam beribadah kepada-Nya.
Kita harus merubah cara pandang dalam urusan dunia dan cara pandang dalam urusan akhirat kita selama ini. Dalam urusan dunia lihatlah kebawah dan dalam urusan akhirat lihatlah keatas. Yang dengan itu adalah supaya kita senantiasa dapat mensyukuri nikmat-Nya dan memotivasi kita untuk meningkatkan amal ibadah kepada Allah SWT.
Bukankah kita senantiasa membaca dan mengaminkan doa yang sudah kita hafal tentunya sedari kecil, baca dan perhatikanlah baik-baik doa ini:
"Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka" (Qs. Al Baqarah : 201)
Segala apa yang diberikan oleh Allah SWT. kepada orang yang beriman didunia adalah suatu kebaikan, baik itu ujian yang berupa kenikmatan dan ujian yang berupa musibah. Sungguh indah urusan orang-orang beriman itu di dunia, ketika Allah memberikan ujian kenikmatan ia senantiasa bersyukur dan itulah pilihan yang ada kebaikan didalamnya dan ketika Allah memberikan ujian musibah maka ia bersabar, dan itu juga pilihan yang ada kebaikan didalamnya, “berilah kami kebaikan di dunia”.
Ibadah yang dilakukan oleh orang yang beriman didunia adalah untuk bekal dikehidupan yang abadi yaitu akhirat. Surga adalah kebaikan di akhirat yang hanya diperuntukkan oleh Allah untuk hamba-hambanya yang senantiasa meningkatkan amal ibadah dan beramal sholeh ketika di dunia, "berilah kami kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka".
Wallahu a’lam bishshawab
Dalam urusan dunia kita seharusnya melihat kebawah maka kita akan senantiasa bersyukur akan nikmat Allah yang diberikannya kepada kita saat ini. Ketika dalam urusan dunia ini kita melihat keatas maka kita akan sulit untuk mensyukuri nikmat, yang ada kita akan selalu merasa kurang dan kurang. Tetangga kita beli motor baru keluaran terbaru, jidat di kepala kita tempel dengan satu tempel koyo karena kita kepusingan sendiri melihat tetangga yang baru saja membeli motor. Apalagi tetangga kita beli kendaraan roda empat, mungkin tempel koyo yang nempel dijidat kita 2 atau 3 buah, karena adanya iri dan dengki dan ditambah kepusingan sendiri melihat tetangga kita yang beli mobil baru itu. Capek deh...
Kita syukuri apa yang telah Allah berikan kepada kita saat ini. Kalau saat ini Allah baru memberikan nikmat kepada kita sebuah motor keluaran tahun 2000 syukuri nikmat itu. Coba kita lihat kebawah, masih banyak mereka yang memiliki motor keluaran tahun 1990 atau masih banyak juga mereka yang belum memiliki motor tapi hanya memiliki sepeda ontel dan masih banyak juga yang tidak memiliki motor ataupun sepeda ontel. Oleh karenanya ketika kita dalam urusan dunia melihat kebawah maka kita akan senantiasa bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan kepada kita saat ini. Dan Allah akan menambahkan nikmat kepada orang-orang yang senantiasa bersyukur akan nikmat-Nya. "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." (Qs. Ibrahim:7)
Dalam urusan akhirat sejatinya kita harus melihat keatas. Dalam urusan akhirat ini tidak lepas dari urusan ibadah kepada Allah SWT. Kita akan merasa kurang dan kurang dalam beribadah kepada Allah SWT jika kita melihat keatas. Kita harus melihat orang-orang sholeh beribadah, mereka yang rajin, tekun dan semangat dalam beribadah.
Selama ini mungkin kita merasa sudah cukup dengan melakukan shalat 5 waktu tanpa menambahkan jenis ibadah ibadah lainnya. Mereka berkata “masih mending gue shalat, noh masih banyak yang nggak shalat…”, “aduh… baca Al-Qur’an? nggak sempet neh… tapi khan gue shalat 5 waktu, cukup shalat dulu aje deh…” bahkan ada yang parah lagi, ada sebagian dimasyarakat kita mereka berpuasa pada saat bulan ramadhan tetapi shalatnya masih bolong, ini terjadi karena kita melihat kebawah dalam urusan akhirat, karenanya kita merasa cukup dengan ibadah yang telah kita lakukan, padahal masih banyak amaliah-amaliah yang belum kita kerjakan. Fastabiqul Khairat ajakan Allah di dalam Al Qur’an (Qs Al Baqarah:148, Al Maidah:48) yang dengan itu kita disuruh berlomba-lomba dalam kebenaran, dalam berbuat kebajikan, dalam beramal sholeh, dalam beribadah kepada-Nya.
Kita harus merubah cara pandang dalam urusan dunia dan cara pandang dalam urusan akhirat kita selama ini. Dalam urusan dunia lihatlah kebawah dan dalam urusan akhirat lihatlah keatas. Yang dengan itu adalah supaya kita senantiasa dapat mensyukuri nikmat-Nya dan memotivasi kita untuk meningkatkan amal ibadah kepada Allah SWT.
Bukankah kita senantiasa membaca dan mengaminkan doa yang sudah kita hafal tentunya sedari kecil, baca dan perhatikanlah baik-baik doa ini:
"Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka" (Qs. Al Baqarah : 201)
Segala apa yang diberikan oleh Allah SWT. kepada orang yang beriman didunia adalah suatu kebaikan, baik itu ujian yang berupa kenikmatan dan ujian yang berupa musibah. Sungguh indah urusan orang-orang beriman itu di dunia, ketika Allah memberikan ujian kenikmatan ia senantiasa bersyukur dan itulah pilihan yang ada kebaikan didalamnya dan ketika Allah memberikan ujian musibah maka ia bersabar, dan itu juga pilihan yang ada kebaikan didalamnya, “berilah kami kebaikan di dunia”.
Ibadah yang dilakukan oleh orang yang beriman didunia adalah untuk bekal dikehidupan yang abadi yaitu akhirat. Surga adalah kebaikan di akhirat yang hanya diperuntukkan oleh Allah untuk hamba-hambanya yang senantiasa meningkatkan amal ibadah dan beramal sholeh ketika di dunia, "berilah kami kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka".
Wallahu a’lam bishshawab
01 Juni 2009
Akan Tetap Mewangi
oleh: Addy Aba Salma
semerbak kasturi mewangi
di setiap jengkal bumi jihad palestina
harumnya memanggil shaf-shaf mujahid
yang tetap istiqamah merindu syahid
aisy kariman aumut syahidan
perlawanan kami tak kan mati
kami mulai dari intifadhah batu yang berbicara
sampai bom syahid yang menggetarkan bumi
begitulah bahasa perlawanan kami
aisy kariman aumut syahidan
wahai zionis laknatullah alaihi
ketahuilah kami-kami ini
kami berangkat dari masjid-masjid kami
dari lingkaran-lingkaran kecil tarbiyah rabbani
aisy kariman aumut syahidan
kami lahir dari shaf pertama jama'ah subuh
karena kami bukan generasi Abdullah bin Ubay
kalian akan gentar sebenar-benarnya gentar
karena kami generasi tauladan kami di lembah khaibar
aisy kariman aumut syahidan
semerbak kasturi itu akan tetap mewangi...
maret'09
semerbak kasturi mewangi
di setiap jengkal bumi jihad palestina
harumnya memanggil shaf-shaf mujahid
yang tetap istiqamah merindu syahid
aisy kariman aumut syahidan
perlawanan kami tak kan mati
kami mulai dari intifadhah batu yang berbicara
sampai bom syahid yang menggetarkan bumi
begitulah bahasa perlawanan kami
aisy kariman aumut syahidan
wahai zionis laknatullah alaihi
ketahuilah kami-kami ini
kami berangkat dari masjid-masjid kami
dari lingkaran-lingkaran kecil tarbiyah rabbani
aisy kariman aumut syahidan
kami lahir dari shaf pertama jama'ah subuh
karena kami bukan generasi Abdullah bin Ubay
kalian akan gentar sebenar-benarnya gentar
karena kami generasi tauladan kami di lembah khaibar
aisy kariman aumut syahidan
semerbak kasturi itu akan tetap mewangi...
maret'09
Semangat Perang Badar
oleh: Addy Aba Salma
Telah tercatat abadi didalam sejarah umat islam bahwa peperangan fisik yang dilakukan oleh orang-orang kafir tidak akan mendapatkan kemenangan. Perang pertama yang dilakukan oleh umat islam adalah Perang Badar. Disana umat islam mendapat kemenangan yang sangat gemilang, walaupun jumlah pasukan yang Rasulullah pimpin langsung pada saat itu tidaklah berimbang 3 banding 10.
“Sungguh Allah telah menolong kamu dalam Perang Badar, padahal kamu pada waktu itu dalam keadaan lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah supaya kamu mensyukurinya. Cukuplah jika kamu sabar dan siaga, dan mereka datang menyerang kamu seketika itu juga niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu malaikat yang memakai tanda. Ingatlah ketika kamu mengatakan kepada orang-orang Mukmin, apakah tidak cukup bagi kamu Allah membantu kamu dengan tiga ribu malaikat yang diturunkan (dari langit). Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala bantuan itu melainkan sebagai kabar gembira bagi kemenanganmu dan agar tenteram hatimu karenanya. Dan kemenangan itu hanyalah dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Untuk membinasakan golongan orang-orang kafir, atau untuk menjadikan mereka itu hina, lalu mereka kembali dengan tiada memperoleh apa-apa.” (QS. Ali Imran:123-127)
Perang badar itulah yang menjadi semangat atas umat islam dalam menyambut peperangan fisik yang dilakukan oleh orang-orang kafir. Dengan semangat itu walaupun jumlah pasukan tidak sebanding, peralatan perang tidak seimbang, tetapi tetap memiliki keyakinan bahwa Allah akan senantiasa bersama orang-orang yang beriman dan pasti menurunkan pertolongan-Nya, seperti pertolongan-Nya dalam perang Badar.
Di tahun 80-an ingatkah kita akan perang yang dilakukan oleh negara adikuasa Uni Sovyet terhadap negara kecil Afganistan. Apa yang didapat oleh Uni Sovyet, tidak lain adalah biidznillah kekalahan yang pada akhirnya negara Uni Sovyet hilang dari muka bumi dan pecah menjadi negara-negara kecil.
Begitu juga perang yang dilakukan oleh negara israel yahudi laknatullah terhadap bangsa Palestina. semenjak menjajah bangsa palestina dari tahun 1948 hingga kini, perlawanan-perlawanan yang dilakukan bangsa palestina tidaklah surut. Semangat badar ada pada pejuang-pejuang palestina. dari mulai perlawanan dengan hanya melontarkan batu-batu hingga melontarkan roket-roket buatan para pejuang-pejuang palestina sendiri.
Perang yang dilancarkan oleh israel yahudi laknatullah terhadap Jalur Gaza Palestina dengan menggunakan peralatan tempur yang maksimal. Jumlah pasukan mencapai ratusan ribu personil + pasukan tambahan, pesawat apache, tank mirkava, senjata otomatis. Itu semua tidak membuat pejuang-pejuang palestina (HAMAS) dan para penduduk jalur gaza gentar. Meraka malah sebaliknya menyambut pasukan musuh israel dengan perlawanan. Pejuang palestina (HAMAS) hanya berjumlah kurang lebih 2000 personil tanpa memiliki perlengkapan perang yang maksimal. Tetapi apa yang kita saksikan kemenangan ada pada pejuang-pejuang palestina (HAMAS) di jalur GAZA. ’Aisy Kariman Aumut Syahidan... Allahu Akbar...
"...Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar." (Qs.Al Baqarah:249)
Wallahu a'lam bishshawab
Telah tercatat abadi didalam sejarah umat islam bahwa peperangan fisik yang dilakukan oleh orang-orang kafir tidak akan mendapatkan kemenangan. Perang pertama yang dilakukan oleh umat islam adalah Perang Badar. Disana umat islam mendapat kemenangan yang sangat gemilang, walaupun jumlah pasukan yang Rasulullah pimpin langsung pada saat itu tidaklah berimbang 3 banding 10.
“Sungguh Allah telah menolong kamu dalam Perang Badar, padahal kamu pada waktu itu dalam keadaan lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah supaya kamu mensyukurinya. Cukuplah jika kamu sabar dan siaga, dan mereka datang menyerang kamu seketika itu juga niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu malaikat yang memakai tanda. Ingatlah ketika kamu mengatakan kepada orang-orang Mukmin, apakah tidak cukup bagi kamu Allah membantu kamu dengan tiga ribu malaikat yang diturunkan (dari langit). Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala bantuan itu melainkan sebagai kabar gembira bagi kemenanganmu dan agar tenteram hatimu karenanya. Dan kemenangan itu hanyalah dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Untuk membinasakan golongan orang-orang kafir, atau untuk menjadikan mereka itu hina, lalu mereka kembali dengan tiada memperoleh apa-apa.” (QS. Ali Imran:123-127)
Perang badar itulah yang menjadi semangat atas umat islam dalam menyambut peperangan fisik yang dilakukan oleh orang-orang kafir. Dengan semangat itu walaupun jumlah pasukan tidak sebanding, peralatan perang tidak seimbang, tetapi tetap memiliki keyakinan bahwa Allah akan senantiasa bersama orang-orang yang beriman dan pasti menurunkan pertolongan-Nya, seperti pertolongan-Nya dalam perang Badar.
Di tahun 80-an ingatkah kita akan perang yang dilakukan oleh negara adikuasa Uni Sovyet terhadap negara kecil Afganistan. Apa yang didapat oleh Uni Sovyet, tidak lain adalah biidznillah kekalahan yang pada akhirnya negara Uni Sovyet hilang dari muka bumi dan pecah menjadi negara-negara kecil.
Begitu juga perang yang dilakukan oleh negara israel yahudi laknatullah terhadap bangsa Palestina. semenjak menjajah bangsa palestina dari tahun 1948 hingga kini, perlawanan-perlawanan yang dilakukan bangsa palestina tidaklah surut. Semangat badar ada pada pejuang-pejuang palestina. dari mulai perlawanan dengan hanya melontarkan batu-batu hingga melontarkan roket-roket buatan para pejuang-pejuang palestina sendiri.
Perang yang dilancarkan oleh israel yahudi laknatullah terhadap Jalur Gaza Palestina dengan menggunakan peralatan tempur yang maksimal. Jumlah pasukan mencapai ratusan ribu personil + pasukan tambahan, pesawat apache, tank mirkava, senjata otomatis. Itu semua tidak membuat pejuang-pejuang palestina (HAMAS) dan para penduduk jalur gaza gentar. Meraka malah sebaliknya menyambut pasukan musuh israel dengan perlawanan. Pejuang palestina (HAMAS) hanya berjumlah kurang lebih 2000 personil tanpa memiliki perlengkapan perang yang maksimal. Tetapi apa yang kita saksikan kemenangan ada pada pejuang-pejuang palestina (HAMAS) di jalur GAZA. ’Aisy Kariman Aumut Syahidan... Allahu Akbar...
"...Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar." (Qs.Al Baqarah:249)
Wallahu a'lam bishshawab
Langganan:
Postingan (Atom)